08 November 2024

Jangan Asal Buang Ampas Kopi, Ini Tujuh Manfaatnya

1

HATIYANGBERTELINGA.COM- Indonesia tidak hanya menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia, namun penduduk di negara ini juga menjadi salah satu konsumen kopi yang terbanyak.

Alhasil ada banyak ampas kopi yang terbuang baik dari kopi buatan rumah tangga maupun kopi buatan kafe. Padahal ada sejumlah manfaat dari ampas kopi yang dapat digunakan, mulai dari lulur hingga penyubur tanaman.

Berikut ini adalah sejumlah manfaat ampas kopi sebagaimana dilansir dari laman MedicalNewsDaily, Selasa (27/8).

Penghilang bau

Kafein dalam bubuk kopi berkarbonisasi dapat menghilangkan bau dengan menyerap molekul hidrogen sulfida dari udara. Alhasil, masyarakat bisa membuat bubuk kopi menjadi sabun untuk menetralkan bau pada tangan setelah masak atau meminimalisir bau pada sepatu.

Obat nyamuk

Kopi mengandung diterpenes, yang merupakan salah satu bahan pengusir serangga. Hal ini menjadikan ampas kopi sebagai obat pengusir serangga alami yang cocok untuk taman.

Satu studi tahun 2018 menyimpulkan bahwa meskipun bubuk kopi tidak beracun bagi semut, namun bubuk kopi adalah pengusir nyamuk yang efektif. Kopi juga efektif untuk mengendalikan nyamuk. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa nyamuk cenderung tidak menetas jika kopi ada di lingkungan mereka.

Sebagai exfoliasi kulit

Ampas kopi dapat digunakan untuk eksfoliasi kulit bila dicampur dengan air, madu, atau minyak kelapa. Kombinasi bahan-bahan ini dapat digunakan sebagai scrub kulit tubuh alami untuk menghilangkan sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat, membersihkan kulit, dan mengurangi jerawat.

Kandungan kafein dari ampas kopu juga dipercaya dapat membuat kulit terlihat lebih cerah dan mengurangi munculnya garis-garis halus. Satu studi tahun 2013 menunjukkan bahwa asam caffeic, antioksidan yang ada dalam kopi, dapat mengurangi penuaan sel dini dan meningkatkan kadar kolagen.

Pupuk

Tumbuhan membutuhkan nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang untuk tumbuh. Bubuk kopi dapat menghemat kandungan nitrogen dalam tanah, yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

Satu studi tahun 2019 menemukan bahwa mencampurkan bubuk kopi ke dalam tanah meningkatkan nilai gizi pada tanaman selada. Namun, sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa bubuk kopi juga dapat memperlambat pertumbuhan tanaman, namun berhasil mempertahankan kelembapan di tanah dan mengurangi gulma.

Produk pembersih

Ampas kopi yang cenderung kasar memiliki sifat abrasif sehingga dapat digunakan untuk menggosok permukaan alat rumah tangga atau kerak pada peralatan rumah tangga yang sulit dibersihkan. Meskipun demikian, bubuk kopi mungkin terlalu kasar untuk digunakan pada permukaan atau peralatan yang halus seperti wajan anti lengket.

Pelunak daging

Bubuk kopi bersifat asam dan mengandung enzim yang juga dapat memecah serat pada daging, sehingga Anda dapat mencoba menggunakan bubuk kopi untuk melunakkan daging sebelum dimasak. Anda juga dapat merendam daging dalam kopi atau menggunakan bubuk kopi sebagai olesan daging untuk menambah rasa.

Pewarna alami

Kopi memiliki warna yang kuat, dan bubuk kopi dapat mewarnai kain dengan nuansa cokelat alami yang berbeda. Satu studi tahun 2019 menemukan bahwa bubuk kopi adalah pewarna alami yang potensial untuk digunakan dalam skala komersial, karena kain yang diwarnai oleh para peneliti dalam studi tersebut tetap luntur sesuai standar industri.

Orang juga dapat menggunakan bubuk kopi untuk mewarnai rambut mereka, meskipun mungkin tidak menghasilkan perubahan warna yang signifikan atau bertahan untuk waktu yang lama.

Warna kopi yang kuat juga dapat digunakan untuk memperbarui warna furnitur kayu yang tergores. Campur bubuk kopi dengan air hingga menjadi adonan pasta. Setelah tercampur gosokkan pasta kopi ke dalam goresan furnitur kayu agar sesuai dengan warna aslinya.

 


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

1 thought on “Jangan Asal Buang Ampas Kopi, Ini Tujuh Manfaatnya

Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading