PGI Imbau Gereja-gereja Berdoa dan Membantu Korban Bencana Alam NTT
HATIYANGBERTELINGA.COM – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4/2021).
MPH-PGI mengimbau agar gereja-gereja membawakan dalam doa dan membantu para korban sebagai wujud kepedulian bagi sesama.
“Secara khusus PGI mendorong gereja-gereja di Indonesia untuk mendukukung upaya tanggap darurat bersama gereja-gereja di NTT (GMIT dan GKS). Dukungan tenaga relawan terlatih maupun dukungan bantuan darurat bagi para korban, kelompok rentan dan para pengungsi,” imbau MPH PGI seperti disampaikan oleh Humas PGI Philip Situmorang dalam keterangan tertulis kepada hatiyangbertelinga.com, hari Senin (5/4/2021).
MPH PGI mengatakan bencana alam, seperti angin kencang, longsor dan banjir yang terjadi telah memporak-porandakan ratusan rumah warga, merusak fasilitas umum termasuk rumah sakit, jembatan dan bendungan hingga menelan korban jiwa, korban luka-luka serta warga yang mengungsi.
PGI mengungkapkan belarasa terhadap keluarga-keluarga yang terdampak, serta duka mendalam atas korban jiwa dan ribuan warga yang mengungsi.
PGI terus mencermati perkembangan situasi terkini dan mendukung dalam doa kerja Tim Reaksi Cepat untuk mencari korban yang masih belum diketemukan di wilayah-wilayah terdampak.
MPH-PGI meminta perhatian pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya BNPB, untuk meningkatkan bantuan pagi warga terdampak, serta secepatnya merekonstruksi kerusakan-kerusakan yang terjadi.
“PGI mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena alam yang anomali, sambil terus memperhatikan informasi dari BMKG dan pihak terkait sehingga bisa berjaga-jaga,” imbau MPH PGI.
Tanah longsor dan banjir bandang akibat hujan lebat di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menewaskan sedikitnya 62 orang dan membuat ribuan orang mengungsi, menurut BNPB.
Bencana yang terjadi hari Minggu (4/4/2021) itu menyebabkan sedikitnya 27 orang masih hilang.
Lumpur menimbun puluhan rumah dan merusak lima jembatan. Tim penyelamat menemukan 35 mayat, dan sedikitnya lima orang terluka.
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.