Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Tanda Salib

Selasa Prapaskah V oleh Sdr. Franski OFM

“Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri…” (Yoh 8:28)

Fransiskus berdoa terus menerus untuk semakin menyerupai Kristus yang disalib.

Upaya sepanjang hidupnya untuk menyesuaikan diri dengan Injil akhirnya menghasilkan manifestasi nyata dari doa itu.

Dua tahun sebelum ia menyerahkan kembali jiwanya kepada surga, St. Fransiskus berada di dalam pertapaan, yang karena letaknya dinamakan Alverna.

Disana tampak olehnya dalam suatu penglihatan Ilahi, melayang sedikit di atasnya, seorang pria mirip Serafin yang mempunyai enam sayap dan dengan tangan terentang dan kaki terikat bergantung di salib.

Dua sayap terangkat di atas kepalanya, dua sayap terbentang siap untuk terbang dan akhirnya dua sayap menyelubungi seluruh tubuhnya… Tetapi bergantungnya di salib dan kepedihan deritanya teramat mengejutkan dia… Sementara ia dengan akal-budinya tidak mengerti sesuatu pun dengan pasti dan kebaharuan dari penglihatan itu banyak menyibukkan hatinya, maka di tangan dan kakinya mulai nampak tanda-tanda paku, sebagaimana baru saja dilihatnya pada pria tersalib yang melayang sedikit di atasnya… Selanjutnya, lambung kanannya seakan-akan tertikam tombak. (1Cel 94-95)

Perjalanan Prapaskah kita sepertinya tidak mungkin mengarah pada pengalaman spiritual semacam itu.

Tetapi kita dapat belajar sesuatu darinya, yaitu bagaimana cinta Fransiskus kepada Tuhan meresap begitu kuat.

Kita juga dapat berdoa dengan cara kita masing-masing.

Kita dapat berdoa agar dengan cara kita sendiri dapat meningkatkan kasih kepada Allah dan tanda kasih itu dapat ditunjukkan dalam relasi kita satu dengan yang lain.

Doa St. Fransiskus

Engkaulah Tuhan Yang Kudus, Allah satu-satunya, yang melakukan keajaiban-keajaiban. Engkau kuat, Engkau besar, Engkau mahaluhur, Engkaulah Raja Yang Mahakuasa, Engkaulah Bapa Yang Kudus, Raja langit dan bumi.