HATIYANGBERTELINGA.COM – Kreator konten Edho Zell melihat tidak ada yang instan ketika ingin memebuat konten dan menyebarkannya di media sosial.
“Yang memiliki aspirasi jadi kreator konten supaya tidak mengandalkan proses yang instan, hanya semangat di awal saja. Faktor konsistensi ini terkadang jadi penyebab utama sebagian besar kreator konten gagal mencapai impiannya,” kata Edho, dalam keterangan pers yang dikutip hatiyangbertelinga.com, hari Minggu (18/4/2021).
Edho, yang memiliki pelanggan atau subscriber kanal YouTube mencapai 4 juta, melihat pemula dapat membuat naskah dan jadwal untuk sebuah konten, juga berinteraksi dengan audiens atau berdiskusi.
Menjadi seorang kreator konten bagi Edho adalah seputar branding atau menampilkan citra diri agar tidak disamakan dengan kreator lain.
Buat konten yang sesuai dengan minat dan keahlian, misalnya kecantikan atau kuliner.
Jika masih bingung menentukan branding personal, pemula dapat mengajak teman untuk berdiskusi untuk melihat apa karakter khas untuk diolah menjadi citra diri sebagai kreator konten.
Jika sudah menemukan branding personal yang kuat, tentukan target penonton konten, mulai dari usia, status ekonomi dan jenis kelamin.
Pemetaan audiens berfungsi agar konten sesuai dengan sasaran.
Kreator juga perlu meriset apa saja minat dari audiens yang ditargetkan.
Terakhir, Edho menerapkan 3H alias Hero, Hub, Help untuk menjaga konsistensi ketika membuat konten.
Hero merupakan konten yang sengaja dibuat untuk menarik penonton atau pelanggan baru, biasanya yang termasuk ini adalah konten yang viral.
Konten Hub dibuat untuk penonton yang sudah berlangganan kanal sang kreator, berupa konten rutin agar penonton tetap setia mengikuti kanal tersebut.
Terakhir, konten Help bertujuan membangun kedekatan dengan audiens, bisa berupa interaksi seperti mengadakan tanya jawab untuk mengetahui tema yang dibahas untuk konten berikutnya.
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.