18 April 2024

Terang Kristus Dalam Kegelapan

0

Buku Door Duisternis tot Licht yang dapat diartikan harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya” dikenal dengan kumpulan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku itu kemudian lebih dikenal dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

(Foto: westernspring.co.uk)

Buku Door Duisternis tot Licht yang dapat diartikan harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya” dikenal dengan kumpulan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku itu kemudian lebih dikenal dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Dalam kesempatan ini bukan isi buku itu yang ingin saya refleksikan melainkan berkaitan dengan judul bukunya yang juga berkaitan dengan Injil Matius 4:12-17,23-25. Secara khusus ayat 16 dan 17.

“Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:16-17)

Bagi saya, Yesus Kristus adalah Sang Terang. Ia menjadi Terang dalam hidup saya yang kerap tinggal dalam remang-remang kegelapan pada banyak hal.

Pada awal tahun ini, saya melihat tahun 2021 masih begitu panjang waktunya. Namun seperti matahari yang terbit setiap pagi hari, saya memiliki harapan bahwa Tuhan Yesus menyertai hidup setiap hari.

Ketika dalam kegelapan dosa, Yesus menerangi iman saya dengan mengampuni dosa-dosa saya. Di tengah kegelapan harapan akan masa depan, Yesus memberikan kepastian akan terang hidup kekal dalam keselamatan-Nya.

Demikian pula di saat kegelapan pandemi yang masih terus berlangsung hingga detik ini, namun Tuhan telah memberikan Terang-Nya melalui vaksin yang akan diberikan pada banyak manusia di dunia ini.

Terlebih lagi di dalam remang-remang kegelapan hati saya, saya mengimani Yesus terus bersinar Terang dalam kehidupan saya. Terang Kristus mengubah hidup saya untuk semakin setia, taat, mengasihi Tuhan dan sesama.

Injil Matius yang saya refleksikan kali ini menginspirasi saya juga untuk terus melakukan pertobatan dengan menjadikan Terang Kristus sebagai sumber dan tujuan hidup saya. Saya pun diutus untuk memberitakan pertobatan, sebab Kerajaan Allah sudah dekat.

Sudahkah Terang Tuhan memancar dalam hidup saya?

+Dimuliakan nama Tuhan detik ini dan selama-lamanya. Amin.+

Sharing Refleksi Pribadi, pada hari ke-4 tahun 2021, Senin, hari biasa sesudah penampakan Tuhan.

@Tebet Timur, Jakarta

SY. Melki SP.


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts to your email.

Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading