
HATIYANGBERTELINGA.COM – Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari mengatakan pekerja dapat menjaga kesehatan mental dengan mulai memberikan keseimbangan dalam porsi kerja, menjaga batasan hingga membentuk pola hidup yang harmonis.
“Dengan memberikan keseimbangan dalam porsi, jadi jam kerjanya, interaksi dengan keluarga, bagaimana pola hidupnya satu kesatuan yang harmonis,” kata Nena melansir ANTARA, Minggu (13/4/2025).
Lihat juga: RIP Mgr. Petrus Turang, Prabowo Kenang Uskup Kerja untuk Rakyat Kecil
Lihat juga: Tips Hindari Lowongan Kerja Palsu
Sosok yang juga praktik di Klinik Bali ini menambahkan bagi perusahaan-perusahaan juga dapat mulai memperhatikan mental pekerja dengan menghadirkan kegiatan sharing session dengan mengundang psikolog sebagai dukungan terhadap para pekerja.
Dirinya berharap budaya-budaya kerja yang memiliki tekanan pekerjaan tertentu hingga lingkungan yang tidak kondusif bisa menjadi perhatian bagi manajemen perusahaan.
Lihat juga: Enam Kiat Buat Mood Kerja Selalu Baik
Lihat juga: Ternyata Posisi Duduk Ergonomis Sangat Penting Saat Bekerja
Sementara dari sisi individu pekerja, untuk menjaga kesehatan mental dapat mulai dengan menghadirkan batasan-batasan dengan rekan, ataupun atasan kerja.
“Relasi kita dengan orang-orang yang berpotensi membuat kita stres juga perlu diatur, jadi bersikap asertif atau berani mengatakan tidak tanpa rasa bersalah perlu dilakukan oleh setiap karyawan,” kata dia.
Lihat juga: Kiat Sukses Adopsi Model Kerja Jarak Jauh dan Hibrid
Lihat juga: WHO-ILO: Bekerja dengan Durasi Lama Berisiko Kematian
Menurutnya, dengan berani menolak merupakan upaya seseorang untuk mulai mendengarkan kapasitas tubuh dan pikiran.
“Jadi kan ada tuh orang yang tipe-tipe people pleasure, kemudian tipe-tipe yang takut dan kemudian dia nggak berani mengutarakan pendapat,” kata dia.
Lihat juga: Tiga Kiat Cari Pekerjaan untuk yang Baru Lulus
Lihat juga: Gaya Kerja Fleksibel dan “Remote” Masih Jadi Tren Masa Depan
“Nah itu biasanya rentan mengalami stres karena dia nggak bisa mengatur kapasitas dia dengan tugas-tugas yang diberikan,” jelasnya lagi.
Pihaknya pun menyarankan agar dapat belajar melakukan jeda atau relaksasi, meditasi supaya dapat mendengarkan alarm atau pesan-pesan yang diberikan kepada tubuh kita, contohnya jika sudah pegal-pegal maka dapat istirahat makan siang atau dengan mendengarkan musik kesukaan.
Lihat juga: Delapan Teknik Jepang Berhenti Overthinking
Lihat juga: Kiat T.R.A.N.S.I.S.I dari Liburan ke Rutinitas
Ia juga menyarankan, bila seseorang tidak kapasitas untuk mendengarkan curahan hati dari rekan, maka perlu juga memikirkan untuk tidak memaksakan diri untuk mendengarnya, terlebih bila memang keadaan mental sedang tidak stabil.
“Jadi jangan hanya stres kerja saja yang difokuskan tapi juga bagaimana seseorang itu bisa menjaga boundaries,” katanya.
Lihat juga: Kiat-kiat Bisnis Food & Beverage Bagi Pemula
Lihat juga: Empat Strategi Jitu Bangun Bisnis dari Hobi
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.