Kiat Bagi Orang Tua untuk Optimalkan Fungsi Sensoris Anak

HATIYANGBERTELINGA.COM – Fisioterapis di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Mahasin Amaliyah, AmdOT memberikan kiat bagi orang tua untuk mengoptimalkan fungsi sensoris anak mereka.

Salah satu kiatnya, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungannya.

Mahasin menyarankan orang tua memfasilitasi anak ketika bermain dan berlajar dengan melibatkan seluruh komponen sensoris anak.

“Jangan terlalu sering melarang anak, namun pastikan lingkungannya aman dan diawasi,” kata dia dalam siaran pers RSUI, dilansir Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Enam Tahap Bermain Anak dapat Mencerminkan Perkembangan Sosialnya

Kiat lainnya yakni orang tua perlu mengatur pola tidur anak agar tidak terlalu malam dan membatasi makanan yang mengandung tinggi gula khususnya pada anak-anak hiperaktif.

“Pada anak-anak dengan autisme disarankan untuk melakukan diet terkontrol baik diet sensori atau diet makanan tertentu, perlu konsultasi dengan ahli,” tutur Mahasin.

Selain itu, sebaiknya orang tua jangan berikan gadget untuk anak di bawah 2 tahun.

Baca juga: Kenali Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-24 Bulan

Sementara untuk anak 2 tahun ke atas, orang tua perlu membatasi screen time atau waktu layar mereka dalam sehari maksimal 1 jam dengan pendampingan.

Menurut Mahasin, banyak perkembangan sensoris yang terabaikan jika anak menonton gawai terus menerus.

Kiat terakhir, sebaiknya orang tua meluangkan waktu main dengan anak di rumah minimal 10 menit setiap harinya, tanpa gawai atau distraksi lainnya.

“Jangan lupa untuk rajin memantau perkembangan anak, jika dirasa mengalami gangguan segera konsultasi ke klinik tumbuh kembang dan rehabilitasi medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” kata Mahasin.

Baca juga: Empat Area Perkembangan Anak, Stimulasi Sangatlah Penting

Sistem sensoris pusat menjadi pondasi yang mendukung kegiatan pembelajaran anak dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang memiliki sensori normal dapat menampilkan perilaku normal.

Sementara untuk yang mengalami gangguan sensoris dapat terjadi hipersensitif atau hiposensitif.

Hipersensitif di antaranya perilaku menghindar, kurang nyaman, mudah lelah, atau takut dan bereaksi secara berlebihan terhadap stimulus yang diterima.

Baca juga: Empati Anak Perlu Dikembangkan Dalam Era Digitalisasi

Sementara hiposensitif yaitu perilaku sibuk mencari stimulus secara berlebih, tidak dapat diam atau banyak gerak, dan atau kurang merespons terhadap stimulus yang diterima.

Mahasin menyarankan agar orang tua perlu untuk mengenali profil sensoris anak jika dirasa mengalami gangguan.

“Untuk penentuan jenis gangguan ini tidak bisa hanya ditebak-tebak, sebaiknya dikonsultasikan ke ahlinya. Okupasi terapis RSUI memiliki instrumen tersendiri untuk menilai aktivitas sensoris anak,” kata Mahasin.

Baca juga: Rasa Bangga Orang Tua Buat Anak Jadi Pribadi Unggul


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Aktivitas Fisik Jaga Kesejahteraan Mental Anak
    • April 18, 2025

    HATIYANGBERTELINGA.COM – Aktivitas fisik tidak hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Aktivitas fisik secara rutin berperan besar dalam menjaga kesejahteraan fisik dan mental. Sebuah studi yang dipublikasikan

    Salah Pola Makan dapat Rusak Tiroid Anak
    • April 15, 2025

    HATIYANGBERTELINGA.COM – Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher dan berperan penting dalam pertumbuhan, metabolisme, tingkat energi, serta perkembangan tubuh secara keseluruhan. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Kita Punya Guardian Angel

    Kita Punya Guardian Angel

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading