Berbelas Kasih

Daniel 9:4b-10, Lukas 6:36-38

Shalom,

Kristus melayakkan kita memanggil Allah dengan sapaan intim ‘Bapa’. Dengan begitu kita dilayakkan menjadi anak-anak Allah.

Seperti anak banyak mewarisi sikap hati dan cara berpikir orang tuanya, seharusnya kitapun memiliki keutamaan sifat Bapa yaitu kemurahan hati untuk berbelas kasih: ‘Hendaklah kamu murah mati, sama seperti Bapamu adalah murah hati’.

Lihat juga: Tuhan Memakai Kita sebagai Alat Kasih-Nya

Dalam pengajaranNya, Kristus menguraikan pengertian berbelas kasih dalam dalam dua larangan dan dua ajakan.

LaranganNya adalah: Jangan menghakimi, maka kamupun tidak dihakimi. Jangan menghukum maka kamupun tidak akan dihukum Allah.

Lihat juga: Dalam Perlindungan Tuhan

Sedangkan kedua ajakanNya: Ampuni mereka yang bersalah seperti Allah telah mengampuni kita. Berilah (pertolongan) karena Allah selalu memberi kita (pertolongan).

Yang dimaksud ‘menghakimi’ dalam hal ini adalah kebiasaan mempersalahkan sesama, khususnya saat mengalami hal-hal yang tidak diharapkan.

Lihat juga: Mengampuni, Diampuni Allah Bapa

Kebiasaan untuk mencari ‘kambing hitam’ untuk memaafkan diri atas kekeliruan yang dilakukan, membuat kitapun kadang tidak segan-segan menyalahkan Tuhan saat mengalami kegagalan, kesulitan, sakit penyakit dan lain sebagainya.

Kebiasaan berpikir seperti ini akan menghilangkan kemauan dan kesempatan untuk memperbaiki diri dan menangkap berkat-berkat Allah yang sering tersembunyi dibalik peristiwa-peristiwa yang awalnya tidak menyenangkan.

Lihat juga: Mengimani Proses dari Allah

Daniel hidup sebagai orang buangan di Babel. Dia dan orang-orang sebangsanya dipaksa untuk belajar bahasa dan budaya asing dan hidup jauh dari tanah airnya.

Dia melihat bagai mana orang-orang sebangsanya sangat menderita karena dijadikan budak untuk kerja paksa.

Lihat juga: Sapaan Ibu Tuhan Seperti Terjadi Pada Janin di Rahim Istriku

Daniel tidak menyesali Tuhan atas penderitaan ini, sebaliknya dia menyadari bahwa semua penderitaan dan penghinaan ini adalah akibat perbuatan bangsanya yang melawan kehendak Allah.

Malahan karena kekerasan hati mereka, ketika Yahwe mengingatkan mereka melalui para nabi yang diutusNya, mereka tetap tidak mau bertobat:

‘Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturanMu, dan kami tidak taat kepada hamba-hambaMu, para nabi yang telah berbicara atas namaMu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri’ (Daniel 9:5-6).

Lihat juga: Mengasihi Musuh

Berani mengakui kesalahan adalah awal yang benar untuk memperbaiki diri.

Daniel tidak menyesali Tuhan dan tidak mengutuki pemimpin-pemimpin bangsanya atas penderitaan yang dialami.

Lihat juga: Yesus Mendidik Orang Berdosa, Bukan Dirajam

Dia mengakui semua kepahitan ini juga akibat dosa dirinya, sehingga dia memohon ampun dan belas kasih Tuhan. Padahal Daniel bukan termasuk orang yang mengingkari Yahwe.

Dalam situasi ini dia lebih memilih tidak menyibukkan diri mencari siapa yang salah tetapi memohon petunjuk dan kekuatan dari Tuhan untuk dapat keluar dari penderitaan yang sedang dihadapi bangsanya.

Lihat juga: Dosa Tidak Pernah Bercanda, Kristus Telah Menebus Kita

Sikap Daniel ini adalah sikap Kristus yang rela menanggung dosa-dosa manusia untuk menyelamatkan kita dari penderitaan dan kehancuran.

Dasar sikap hati Daniel adalah kerendahan hati dan kepercayaan bahwa hanya rencana Allah yang sempurna, sehingga dia siap untuk mengubah sikap hati, keinginan dan cara berpikir, agar dapat kembali masuk dalam rancangan Allah.

Lihat juga: Dibaptis: Mengenakan Kristus, Menerima Roh Kudus dan Menolak Roh Jahat

Di akhir pengajaranNya Kristus memberi peringatan: ‘Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu (pada Penghakiman Terakhir)’.

Kalau terus menyalahkan Tuhan dan orang-oran lain atas segala penderitaan, maka kita sendiri yang menerima akibat buruknya karena tenggelam dalam kekecewaan, kemarahan dan dendam, sehingga kehilangan kedamaian hidup.

Lihat juga: Mengampuni, Diampuni Allah Bapa

Kalau tidak mau mengampuni sesama padahal kita telah diberi kesempatan untuk mengampuni, maka Allah akan membatalkan pengampunan yang telah dianugerahkanNya kepada kita pada waktu kita berbuat salah (Matius 18:33-35).

Kalau menolak berbelas kasih dengan menolong orang lain, maka ketika kita berseru mohon pertolongan Kristus pada penghakiman Terakhir, Dia tidak akan menolong menyelamatkan kita.

Lihat juga: Kasih Yang Menyelamatkan

Janganlah mendasarkan perbuatan kepada sesama dengan perlakukan orang tersebut kepada kita, tetapi atas dasar apa yang telah dilakukan Tuhan kepada kita.

Sebagai murid-murid Kristus, balaslah kejahatan dengan kebaikan, kesalahan dengan pengampunan, kekerasan dengan kelembutan hati.

Lihat juga: Dihakimi, Dimusuhi, Dihina, Segera Mengampuni!

Hanya dengan begitu, kita dapat menikmati kebahagiaan dan kedamaian sejati.

Marilah belajar untuk terus berbelas kasih kepada semua orang, selagi Tuhan masih memberi kesempatan dan kemampuan.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Kasih Mengatasi Badai


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Mensyukuri Kebangkitan Kristus
    • April 22, 2025

    Kisah Para Rasul 2:36-41, Yohanes 20:11-18 Shalom, Hari ini kita kembali merenungkan kebangkitan Kristus berdasarkan Injil Yohanes. Setelah memberi tahu para rasul bahwa makam Kristus telah kosong, terdorong oleh kasihnya

    Kerahiman dan Kuasa Kebangkitan
    • April 21, 2025

    Kisah Para Rasul 2:14, 22-32, Matius 28:8-15 Shalom, Inji Matius mencatat bahwa setelah Kristus wafat di kayu salib pada hari Jumat, pada Minggu dini hari Maria Magdalena dan Maria yang

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Kita Punya Guardian Angel

    Kita Punya Guardian Angel

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading