16 March 2025
jesus_christ_rich_young_ruler

Sirakh 17:24-29, Markus 10:17-27

Shalom,

Ketika Kristus sedang meneruskan perjalananNya, ada seorang pemuda kaya berlari mengejar Dia, lalu berlutut dihadapanNya. Dia bertanya kepada Kristus, apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh kehidupan kekal yang berbahagia.

Kristus mengatakan, 10 Firman Allah yang disampaikan Allah melalui nabi Musa adalah hukum-hukum yang akan membuat seseorang yang mentaatinya dapat dilayakkan memperoleh kehidupan kekal.

Lihat juga: Dihakimi, Dimusuhi, Dihina, Segera Mengampuni!

Ternyata pemuda itu itu telah dengan tekun melakukannya sejak lama. Dia tidak membual, karena tidak ada satu orangpun dapat menyembunyikan sesuatu dari Kristus.

Mendengar itu, dengan penuh kasih Kristus mengatakan kepadanya: ‘Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kau miliki dan berikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku’.

Lihat juga: Awas, Kaum Muda Terjebak Hustle Culture

Kristus kagum dengan pemuda kaya itu yang mau bertekun mentaati 10 Firman Allah. Akan tetapi sebagai Putera Allah, Dia tahu apa motivasi dibalik ketekunannya itu.

Pemuda itu melakukan segala yang diperintahkan hukum Taurat dengan keyakinan bahwa kalau dia telah memenuhi semua hukum itu sebagaimana yang tertulis, dia berhak mendapat kebahagiaan kekal di surga.

Lihat juga: Membawa Persembahan untuk Tuhan

Dengan motivasi seperti itu, sesungguhnya yang dia lakukan bukan dengan tujuan untuk mengasihi Allah atau sesama, tetapi untuk kepentingan diri sendiri.

Kristus meminta dia untuk menjual hartanya dan kemudian memberikannya kepada orang miskin. Kalau dia melakukan itu, dia akan berbuat kasih dengan tulus, karena orang miskin tidak mampu membalas kebaikannya.

Lihat juga: Paus Fransiskus: Menyakiti Perempuan Berarti Menghina Tuhan

Dengan begitu motivasi dalam pemberian seperti ini, bukan lagi untuk kepentingan diri sendiri tetapi karena ingin bersyukur atas kasih Allah, melalui kasih kepada sesama.

Melakukan apa yang difirmankan Allah pasti suatu perbuatan yang baik. Tetapi untuk memperoleh keselamatan, yaitu kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di alam kekal, perbuatan baik harus didasarkan atas motivasi yang baik dan benar, yaitu kasih.

Lihat juga: Memberitakan Injil Allah

Kristus mengasihi pemuda itu. Dia ingin meluruskan motivasi ketaatannya, agar dia memperoleh keselamatan.

Begitu juga terhadap kita. Mungkin selama ini kita telah melakukan hal-hal yang baik dan berguna untuk orang-orang di sekitar kita. Tetapi apakah kita melakukannya dengan motivasi untuk mensyukuri kebaikan Allah yang telah kita terima, atau karena mengharap upah dari Allah?

Lihat juga: Mengasihi Karena Dikasihi Allah

‘Untuk orang yang menyesalpun, Tuhan membuka jalan kembali dan orang yang kehilangan ketakebahan hati, dilipur olehNya’ (Sirakh 17:24).

Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, selama Tuhan masih memberi kehidupan didunia.

Kristus mengatakan bahwa mustahil bagi orang kaya untuk masuk Kerajaan Surga.

Lihat juga: Yesus Tanda Kasih Sejati dari Surga

Kemustahilan itu Dia sampaikan dengan membandingkan dua hal yang sangat kontras yaitu seperti seekor unta (hewan terbesar yang dapat mereka temui saat itu di Palestina) dengan lubang jarum (lubang terkecil yang masih dapat dilihat mata).

Yang dimaksud Kristus adalah tidak mungkin kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga dengan kemampuan sendiri, dengan kekayaan yang dimiliki atau dengan kemampuan-kemampuan yang ada pada kita.

Lihat juga: Siap Sedia Bilamana Tuhan Allah Melawat

Pemuda kaya itu meskipun telah banyak berkorban untuk mentaati Firman Tuhan, tetapi segala usahanya itu tidak pernah akan cukup untuk dapat ‘memenuhi syarat’ masuk ke dalam Kerajaan Surga, karena di dalam dirinya, tidak ada cukup kasih.

Cinta diri dan ketamakan akan harta, kuasa dan kenikmatan daging sangat sukar untuk benar-benar dilenyapkan dalam diri kita.

Lihat juga: Mengasihi Karena Dikasihi Allah

Tetapi apa yang tidak mungkin untuk dicapai, akan dapat kita peroleh kalau mau mengandalkan Allah, mau selalu disempurnakanNya.

Karena itu pada akhir percakapan itu, Kristus mengatakan: ‘Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah’.

Lihat juga: Terang Kristus Dalam Kegelapan

Mari kita sadari bahwa bagi Allah, motivasi kasih yang ada di dalam hati dan pikiran kita, lebih penting dari pekerjaan atau besarnya pengorbanan yang kita berikan.

Belajarlah dari Kristus. Setiap kali Dia tergerak oleh bekas kasih, Dia akan menolong orang itu. Jangan tersandera oleh ketidak mampuan untuk melakukan hal yang ‘besar’.

Lihat juga: Yesus Tanda Kasih Sejati dari Surga

Di dalam kasih, Allah akan menunjukkan apa yang dapat dilakukan dan memampukan kita untuk melakulannya.

Melakukan hal kecil seperti tugas sehari-hari, tetapi dengan kasih yang besar, lebih berarti bagi Tuhan dan bagi keselamatan diri kta sendiri dari pada berusaha melakukan hal-hal besar atau menyumbangkan dana besar, tetapi dengan motivasi meminta balasan dari Allah berlipat kali ganda.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Evaluasi Kritis Buku Allah Persekutuan Karya Leonardo Boff

1 thought on “Kasih Yang Menyelamatkan

Leave a Reply