Bersatu dengan Kristus untuk Memperoleh Hidup

Kisah Para Rasul 9:1-20,

Yohanes 6:52-59

Shalom,

Di rumah ibadat Kapernaum Kristus mengatakan: ‘Sesungguhnya jika kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu’ (Yohanes 6:53).

Kata-kata Kristus ini tidak dapat dimengerti orang banyak yang mendengarkanNya.

Di dalam ketidakmengertian itu, ada yang memilih tetap percaya tetapi ada yang kecewa, marah dan malahan merasa muak karena Kristus seperti mengajarkan kanibalisme. Terjadilah keributan di antara mereka sendiri.

Melihat reaksi keras itu, Kristus tidak menarik kata-kataNya.

Dia tidak mengatakan bahwa yang Dia maksud bukan daging dan darah yang sebenarnya tetapi hanya ‘lambang’.

Lihat juga: Ada Kuasa Allah dalam Kata-kataNya

Lihat juga: Menghayati Makna Mendalam Mujizat Pergandaan Roti dan Ikan

Kata-kata daging dan darah Kristus, mengungkapkan bahwa makanan yang memberi kita hidup kekal adalah Diri Kristus sendiri.

Dia adalah Putera Allah yang rela menjadi manusia (hidup dalam daging).

Dia akan menyerahkan DiriNya dalam kematian yang penuh kekerasan sehingga darahNya tertumpah sampai tetes terakhir untuk menebus kutukan dosa kita.

Semua orang yang ingin memperoleh keselamatan dalam hidupnya harus bersatu dengan Dia.

Artinya: menerima semua ajaran-ajaranNya untuk dijadikan satu-satunya pedoman hidup.

Seperti Dia yang taat kepada Bapa dan mengasihi kita semua sampai sehabis-habisnya, maka kitapun harus mau mengampuni dan bahkan tetap mencintai semua orang tanpa kecuali.

Hanya dengan persatuan seperti itu, kita dapat dilayakkan ikut dalam kebangkitanNya dan masuk ke dalam keabadian di Rumah Bapa.

Tetapi apa yang dikatakan Kristus itu sesungguhnya memang melampaui keterbatasan kita sebagai manusia.

Karena itulah Kristus mengajak kita bersatu dengan Dia, menyatukan tubuh dan darah kita dengan Tubuh dan DarahNya yang Kudus sehingga kuasa Ilahi juga boleh bekerja di dalam diri kita.

Persatuan yang menyelamatkan itu dapat dilakukan dengan memakan Tubuh dan Darah Kristus di dalam perjamuan kasih.

Lihat juga: Menghayati Makna Mendalam Mujizat Pergandaan Roti dan Ikan

Lihat juga: Ekaristi: Roti Kehidupan Abadi dan Sakramen Kesatuan

Saulus adalah seorang pemuda Farisi yang membenci pengikut-pengikut Kristus karena dianggap telah menyebarkan ajaran-ajaran yang meyesatkan hukum Taurat dan berdusta dengan mengatakan Yesus Kristus telah bangkit dari kematianNya.

Dengan sangat bersemangat dia menangkapi dan menyiksa pengikut-pengikut Kristus untuk membungkam dan memberi efek jera.

Tetapi Dia kemudian mendengar bahwa murid-murid Kristus yang melarikan diri dari Yerusalem dan menyebar ke kota-kota lain bukan bersembunyi tetapi malahan tetap mengajarkan Injil Kristus.

Karena itu dia mengurus izin dari Mahkamah Agama untuk dapat menangkapi murid-murid Kristus yanng berada di kota Damsyik.

Setelah menerima surat kuasa, dia dan beberapa pengawal pergi ke kota itu.

Di dekat pintu gerbang kota Damsyik, Saulus tiba-tiba melihat cahaya memancar dari langit.

Sebagai seorang yang banyak belajar Taurat, Saulus sadar bahwa itu adalah penampakan Tuhan, seperti Allah yang menampakkan Diri dalam rupa api kepada nabi Musa.

Karena itu dia merebahkan diri dan bertanya: “Siapakah Engkau, (apakah Engkau) Tuhan?”.

Kristus menjawab dia: ‘Akulah Yesus yang kau aniaya’ (Kisah Para Rasul 9:5).

Ternyata Tuhan yang menampakkan Diri dalam rupa api itu adalah Kristus sendiri, yang kebangkitanNya dia anggap sebagai suatu kebohongan yang tidak masuk akal.

Kenyaataan ini sangat mengejutkan Saulus apalagi setelah cahaya itu hilang, dia tetap tidak bisa membuka matanya lagi sehingga harus dituntun teman- temannya untuk masuk kota Damsyik.

Saulus baru dapat melihat kembali, setelah dia didoakan dengan penumpangan tangan oleh Ananias, salah satu murid Kristus yang tinggal di Damsyik.

Lihat juga: Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup

Lihat juga: Bertobatlah, Manfaatkan Kerahiman Tuhan

Melalui kejadian-kejadian ini, Saulus bertobat dan dia menjadi sangat percaya bahwa Kristus sungguh adalah Allah.

Karena itu tanpa keraguan dia menyanggupi tugas-tugas yang dipercayakan Kristus kepadanya untuk mewartakan Injil ke segala bangsa, meskipun tahu bahwa tugas itu pasti banyak tantangan karena di kalangan murid-murid Kristus sendiri pasti tidak mudah menerima dan percaya kepadanya.

Sedangkan orang-orang Farisi pasti sangat membenci dia karena dianggap murtad dan berkhianat.

Saulus yang tadinya dengan penuh semangat dan punya kuasa membawa murid-murid Kristus dari Damsyik ke Yerusalem untuk diadili, akhirnya malahan harus ditolong, dituntun untuk dibawa masuk ke kota Damsyik.

Dia yang tadinya ingin menangkap dan menganiaya murid-murid Kristus, malahan harus menerima pertolongan dan belas kasih murid Kristus.

Inilah cara Allah untuk mempertobatkan seorang genius yang keras hati dan sombong seperti Saulus.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Seorang yang tadinya mau menangkapi murid-murid Kristus untuk dibuat jera, malahan dibuat jera dan dijadikan alat Kristus untuk ‘menangkapi’ bangsa-bangsa kafir untuk dijadikan murid Kristus.

Kristus mengatakan bahwa kita semua harus makan TubuhNya dan minum DarahNya dalam perjamuan kasih, kalau memang sungguh merindukan kebahagiaan hidup.

Dengan cara itulah kita dapat bersatu dan mengalami Kristus secara pribadi dalam hidup kita, seperti Saulus mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus.

Melalui kekuatan Ilahi yang ada pada persatuan itu, kita dimungkinkan untuk sungguh-sungguh bertobat, berubah dan berbuah.

Dengan merubah cara berpikir dan sikap hati seperti itulah kita akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dan kelak boleh dilayakkan menikmati kedamaian abadi di rumah Bapa.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Hidup Baru yang Membawa Kedamaian

Lihat juga: Damai Sejahtera Bersama Yesus (Yoh 14:27-31)


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Jangan Gelisah, Percayalah pada Allah
    • May 16, 2025

    Kisah Para Rasul 13:26-33, Yohanes 14:1-6 Shalom, Setelah Kristus mengatakan kepada para rasulNya bahwa Dia akan pergi ke tempat di mana mereka tidak mungkin dapat ikuti (Yohanes 13:33), para rasulNya

    Kasih dan Kerendahan Hati
    • May 15, 2025

    Kisah Para Rasul 13:13-25, Yohanes 13:16-20 Shalom, Dalam perjamauan makan malam terakhir bersama para rasulNya, secara mengejutkan Kristus membasuh kaki para rasulNya, termasuk kaki Yudas Iskariot yang Dia tahu segera

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading