Iman dan Ketaatan

Kisah Para Rasul 9:31-42,

Yohanes 6:60-69

Shalom,

Pernyataan Kristus bahwa Dia adalah Roti yang turun dari Surga dan bahwa semua orang yang mau memperoleh kebahagiaan kekal harus makan Tubuh dan minum DarahNya, membuat banyak murid-muridNya meninggalkan Dia.

Yang disebut murid adalah mereka yang telah beberapa waktu mengikuti Kristus, telah cukup sering mendengarkan pengajaran-pengajaranNya dan mengalami atau menyaksikan mujizat-mujizat yang dilakukanNya.

Kalau mereka saja banyak yang merasa tidak dapat menerima ajaran Kristus itu sehingga memilih meninggalkanNya, apalagi orang-orang banyak yang mengerumuniNya yang baru pertama kali menikmati mujizat di seberang danau Galilea.

Lihat juga: Menghayati Makna Mendalam Mujizat Pergandaan Roti dan Ikan

Lihat juga: Menghayati Mujizat di Kana

Sadar bahwa banyak murid meninggalkanNya, Kristus tidak menarik kembali kata-kataNya, sekalipun Dia tahu bahwa semua yang mendengarkanNya tidak memahami dan merasa takut mendengar ajaranNya itu.

Dia membiarkan itu sebagai suatu ujian iman, apakah mereka mau sungguh-sungguh percaya kepadaNya (terlepas dari mengerti atau tidak) atau mereka mengikuti Dia sebatas karena mengagumi mujizat-mujizatNya saja.

Mempertahankan orang-orang yang tidak sepenuh hati mau percaya, akan percuma juga.

Kelak, pada saat mereka melihat Kristus wafat disalib tentu mereka lebih kecewa lagi, meskipun Kristus telah berkali-kali mengatakan bahwa wafatNya di kayu salib adalah saat Dia akan ditinggikan Allah, saat Dia akan memulai proses untuk ‘naik ke Surga’, kembali bersatu dengan Allah Bapa.

Karena itu Kristus mengatakan: ‘Adakah perkataan itu mengguncangkan imanmu? Bagaimana jika kamu melihat Anak Manusua naik ke tempat Dia semula berada?’.

Kalau mereka menolak percaya bahwa Dia adalah Roti yang turun dari Surga, mereka pasti sulit sekali menerima bahwa dengan wafatNya disalib adalah jalan Allah bagi Dia untuk naik ke tempat Dia berada sebelumnya, tempat asalNya.

Kristus mengatakan: ‘Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna’.

Yang dimaksud daging di sini adalah kemampuan berpikir kita sebagai manusia.

Yang akan menyelamatkan, memberi kebahagiaan kepada kita adalah Firman yang disampaikan Kristus karena di dalam Firman ada Roh Allah (Yohanes 1:1).

Kalau hanya mengandalkan pengertian sendiri, kita tidak akan mampu memahami keselamatan yang dijanjikan Tuhan sehingga tidak akan mau sungguh-sungguh berusaha untuk memperolehnya.

Karena itu juga Kristus mengatakan: ‘Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, kalau tidak dikaruniakan Bapa kepadanya’.

Lihat juga: Ada Kuasa Allah dalam Kata-kataNya

Lihat juga: Mendapatkan yang Paling Dibutuhkan

Kristus lalu ‘menantang’ para rasulNya: ‘Apakah kamu mau pergi juga?’.

Simon Petrus mewakili para rasul lainnya menjawab: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah yang Kudus dari Allah’.

Jawaban Petrus ini dengan jujur mengakui bahwa mereka juga tidak mengerti dengan kata-kata Kristus yang keras dan sulit dimengerti itu.

Tetapi, meskipun tidak mengerti, mereka percaya bahwa Yesus berasal dari Allah dan kata-kata yang disampaikanNya juga berasal dari Allah.

Karena itu dia memilih untuk tetap bersamaNya. Inilah iman yang melampaui akal budi.

Lihat juga: Menyatakan Iman dalam Perbuatan

Lihat juga: Iman di Saat Tidak Mampu Mengerti

Di dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal di mana kita tidak mampu mengerti, mengapa Allah kadang seperti membiarkan hal-hal yang buruk terjadi pada kita: sakit penyakit, kegagalan, kecelakaan, kematian dan lain sebagainya.

Dalam menghadapi situasi kondisi yang sulit, apakah kita juga memilih bersikap seperti banyak murid yang meninggalkan Kristus untuk mencari allah-allah lain yang dapat segera menolong?

Atau kita mau bersikap seperti Petrus?

Dia tidak mengerti tetapi tetap mau percaya bahwa Kristus adalah Putera Allah yang mencintai semua orang, yang tahu apa yang terbaik untuk kita dan rela menyerahkan nyawa demi menyelamatkan kita.

Lihat juga: Kristus Mempersatukan dan Menyelamatkan Kita

Lihat juga: Bertobatlah, Manfaatkan Kerahiman Tuhan

Setelah Saulus bertobat, untuk sementara waktu, murid-murid Kristus mengalami masa damai, tidak dikejar-kejar lagi.

Dalam situasi kondisi seperti itu dan dengan kuasa Roh Kudus, jumlah murid terus bertambah banyak (Kisah Para Rasul 9:31).

Tetapi dalam situasi kondisi yang kondusif seperti itu, Petrus tidak berdiam diri saja.

Dia ingat dan taat kepada pesan Kristus untuk terus mewartakan FirmanNya sampai ke ujung dunia dan sampai akhir zaman.

Petrus lalu berinisiatif berjalan berkeliling untuk mengunjungi murid-murid Kristus di kota Lida.

Di kota itu Petrus bersaksi tentang kebangkitan Kristus dan mengajarkan apa yang diajarkan Kristus.

Dengan kuasa Roh Kudus dan dalam nama Kristus, Petrus menyembuhkan banyak orang yqng sakit untuk mengembalikan kegembiraan dan pengharapan.

Malahan di kota Yope yang berdekatan dengan Lida, Petrus menghidupkan kembali seorang wanita yang dicintai orang banyak, Dorkas.

Dengan tanda-tanda Ilahi yang dibuatnya itu, Petrus meneguhkan iman jemaat dan menarik banyak orang menjadi percaya kepada Kristus.

Lihat juga: Percaya Tanpa Syarat

Lihat juga: Tetap Taat dan Percaya di Saat Kecewa

Ketika Tuhan menganugerahkan kesehatan yang baik atau mempercayakan sebagian hartaNya kepada kita sehingga kita punya kelebihan, tidak cukup bagi kita hanya bersyukur dengan kata-kata dan berdoa saja.

Tuhan menghendaki kita seperti yang dilakukan Petrus: Berkeliling untuk meneguhkan iman dan pengharapan orang-orang yang sedang berbeban, yang sedang goyah imannya, melalui banyak perbuatan kasih.

Meskipun mungkin tidak dapat banyak membantu memecahkan persoalan yang sedang dihadapi orang tersebut, perhatian, simpati dan doa-doa kita akan dapat menghibur dan menguatkan mereka agar tidak hanyut atau tenggelam didalam persoalan-persoalan yang harus dihadapi.

Sesungguhnya, dengan banyak berbuat kasih, iman kita sendiripun akan bertumbuh sehingga semakin dapat mengalami damai sejahtera.

Terlepas mengerti atau tidak akan rancangan Allah, dalam situasi kondisi yang menyenangkan atau yang sedang penuh persoalan, tetaplah percaya bahwa Allah tidak pernah tidak peduli.

Tetaplah bersatu dengan Kristus dan untuk itu dengan penuh iman kita mutlak perlu untuk sesering mungkin menyantap Tubuh dan Darah Kristus dalam sakramen Ekaristi.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Ekaristi: Roti Kehidupan Abadi dan Sakramen Kesatuan

Lihat juga: Seri TPE 2020: Ketaatan Para Pelayan Biasa Ekaristi


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Jangan Gelisah, Percayalah pada Allah
    • May 16, 2025

    Kisah Para Rasul 13:26-33, Yohanes 14:1-6 Shalom, Setelah Kristus mengatakan kepada para rasulNya bahwa Dia akan pergi ke tempat di mana mereka tidak mungkin dapat ikuti (Yohanes 13:33), para rasulNya

    Kasih dan Kerendahan Hati
    • May 15, 2025

    Kisah Para Rasul 13:13-25, Yohanes 13:16-20 Shalom, Dalam perjamauan makan malam terakhir bersama para rasulNya, secara mengejutkan Kristus membasuh kaki para rasulNya, termasuk kaki Yudas Iskariot yang Dia tahu segera

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading