02 December 2024
IMG_20220825_164720

HATIYANGBERTELINGA.COM – Saat ini, istilah overthinking kerap muncul untuk menggambarkan rasa prasangka dan ketakutan yang menyerang pikiran diri sendiri.

Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara, Wahyu Aulizalsini A, MPsi, bahwa rasa tersebut bisa tidak rasional dan intens, sehingga dapat mengganggu kebahagiaan dan rasa aman, sehingga berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.

Lihat juga: Gaya Cinta Dewasa Dipengaruhi Masa Kecil? Ini Tipsnya

“Apa jadinya jika ada seseorang yang dalam hidupnya selalu diliputi rasa curiga sampai berlebihan, tentu itu menandakan ada yang salah pada dirinya, terlebih jika dirinya sendiri tidak bisa membuktikan apakah prasangka dia terhadap orang tersebut benar, atau hanya semacam praduga pribadi saja. Tentu hal ini akan membuat diri sendiri dan orang yang dicurigai merasa tidak nyaman,” jelas Wahyu, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/8/2022).

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan terdapat setidaknya empat faktor yang membuat seseorang terbawa dalam prasangka dan ketakutan.

Lihat juga: Sadari Segera Sebelum Anda Tertular Panic Buying

Empat hal itu adalah pengalaman yang menetap, pengalaman yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.

Ia menambahkan, terdapat sejumlah dampak dari prasangka buruk. Pertama adalah hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang.

“Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwamu menjadi negatif,” kata Wahyu.

Lihat juga: Mohon Kekuatan Tuhan

Dampak selanjutnya adalah membuat permusuhan dan jiwa yang merasa kesepian.

Menurut Wahyu, prasangka buruk yang terus dipelihara akan membuat diri merasa kesepian, jiwa pun menjadi hampa dan kosong.

Adapun sejumlah cara untuk mengatasi overthinking — prasangka buruk dan ketakutan.

Pertama, adalah mencoba untuk berpikir positif.

Lihat juga: Tuhan Menerima Diri Kita Apa Adanya

“Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berpikir positif, sambil mencerna dan menggali kembali informasi. Dengan berpikir positif, kita hanya akan melihat kebaikan dari orang lain sehingga prasangka-prasangka tidak menyenangkan itu pelan-pelan akan hilang,” kata Wahyu.

Lebih lanjut, melengkapi informasi.

“Karena jika kita tidak memiliki informasi yang valid, selamanya kita akan berprasangka buruk terhadap sesuatu atau seseorang tanpa sebab yang jelas. Tentu hal itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Lihat juga: Wahai Orang Tua, Pujilah Anak Agar Tak Berdampak Negatif

Hal berikutnya adalah memperbanyak kegiatan bermanfaat untuk menekan pikiran negatif.

Cara yang sering dilakukan yaitu bersenang-senang dengan diri sendiri (me time), menghabiskan waktu bersama keluarga/teman, hingga mengikuti kegiatan sosial yang dapat menjernihkan pikiran dari prasangka-prasangka tidak menyenangkan.

Lihat juga: Lima Kiat Kurangi Kecemasan dari Berita Buruk

Selanjutnya adalah memperluas pergaulan. Menurut Wahyu, cara ini dapat diterapkan agar individu bisa memiliki pandangan dan wawasan luas mengenai apa yang sedang dirasakan.

“Dengan memiliki banyak teman dan sudut pandang kita bisa menyortir prasangka apa yang bisa dipikirkan lebih jauh dan mana yang perlu dihentikan. Saat kita memiliki banyak teman tentunya rasa toleransi terhadap perbedaan akan muncul dalam diri kita, dalam hal ini kita juga bisa meminta saran terbaik. Itulah kenapa memperluas pergaulan bisa menekan prasangka buruk yang dirasakan,” katanya.


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

2 thoughts on “Cara Mengatasi Overthinking

Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading