16 March 2025
IMG_20250304_122526

1 Yohanes 5:14-21, Yohanes 3:22-30

Shalom,

Setelah merelakan diriNya dibaptis di sungai Yordan, Kristus mulai mewartakan Injil di daerah Yudea. Dia juga membaptis orang-orang yang mau percaya dan bertobat.

Ketika mendengar hal itu, murid-murid Yohanes Pembaptis merasa cemburu. Selama ini mereka bangga bahwa gurunya yang memulai dan dengan konsisten terus mengajak orang menerima baptisan.

Lihat juga: Menjadi Murid yang Sama Seperti Yesus Sang Guru

Mereka lalu melaporkan hal ini kepada gurunya, dengan harapan Yohanes mencegah Kristus meniru-niru perbuatan dia. Akan tetapi Yohanes Pembaptis sungguh orang yang mempunyai hati yang tulus. Dia sadar bahwa tugasnya memang menyiapkan jalan bagi Mesias.

Dia sendiri bukan Mesias tetapi sahabat Mesias yang ikut bergembira ketika Mesias benar-benar datang, sama seperti sahabat mempelai pria yang gembira ketika melihat mempelai pria sampai di tempat mempelai wanita.

Lihat juga: Yesus Menurut Gue

Yohanes Pembaptis tahu bahwa dengan Kristus mulai mewartakan Injil, dia bisa kehilangan popularitas, kehilangan banyak murid dan pengaruh di dalam masyarakat luas, karena Kristus berkhotbah dengan penuh hikmat. Tetapi popularitas dan kekuasaan memang bukan tujuan dia dalam membaptis dan menyerukan pertobatan.

Bagi dia, popularitas bukan sesuatu yang harus dipertahankan dengan segala cara, apalagi dengan mengatakan hal-hal buruk tentang orang-orang yang dapat dianggap menjadi saingan.

Lihat juga: Sukacita Pertobatan

Dia tidak menjadikan popularitas dan kehormatan diri sebagai berhala yang harus disembah.

Ketika semakin banyak orang tertarik kepada Kristus dan meninggalkan dia, Yohanes tidak menganggapya sebagai suatu kegagalan yang menyedihkan tetapi buah pewartaan yang harus disyukuri: ‘Aku bukan Mesias tetapi aku diutus mendahuluinya (untuk mempersiapkan kedatanganNya)’

Kita semua adalah orang-orang yang terus menerus dianugerahi Tuhan limpahan berkat dan kasihNya.

Lihat juga: Ngubah Hati Najis Jadi Berkat

Kesadaran akan hal ini, seharusnya mendorong kita untuk mewujudkan syukur dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dia, dengan merelakan diri dipakai Tuhan untuk menjadi alatNya untuk berbelas kasih dan menolong semua orang yang sedang membutuhkan pertolongan dengan tulus: tanpa menonjolkan diri dan tidak mengharap menerima balasan.

Karunia-karunia Roh Kudus yang dipercayakan Tuhan, jangan digunakan sebagai sarana untuk mencari popularitas, kekuasaan dan ketergantungan orang lain kepada kita, dengan segala kenikmatan-kenikmatan yang melekat di dalamnya.

Lihat juga: Hati Orang Fasik

Yohanes Pembaptis sadar bahwa dia ‘sebatas’ salah satu sarana yang dipakai Allah agar orang mau dan mampu menerima Kristus.

Demikian juga dengan kita, Allah menganugerahkan talenta dan karunia-karunia Roh yang dahsyat, membukakan kesempatan-kesempatan untuk berbelas kasih, untuk mewartakan Injil, karena Dia ingin kita menjadi sarana agar sebanyak mungkin orang mengenal Kristus dan tahu apa yang diajarkanNya.

Lihat juga: Efek Sukacita Injil #Homili30;

Dengan begitu kita semua bersama-sama dapat memperoleh kebahagiaan dan kedamaian sejati, sekarang dan selamanya.

‘Kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita (semua) mengenal Yang Benar dan kita (selalu) ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal’ (1 Yohanes 5:20).

Lihat juga: Kita Dipanggil untuk Mencintai Tuhan dan Sesama

Keberhasilan kita menolong seseorang bukan ketika orang tersebut berterima kasih dan memuji-muji kita tetapi ketika dia dapat menyadari kasih Allah dan memuji Tuhan.

Yohanes Pembaptis mengatakan: ‘Ia harus makin besar, tetapi Aku harus makin kecil’.

Rasul Yohanes mengingatkan: ‘Waspadalah terhadap segala berhala’ (1 Yohanes 5:21).

Lihat juga: Bertekun Menjalani Relasi dengan Tuhan

Cinta diri, kedagingan dan cinta uang yang melekat dalam diri kita, harus terus semakin dikecilkan, supaya kasih dan kuasa Kristus semakin besar dan tampak di dalam diri kita.

Jangan menjadikan diri kita, kesenangan-kesenangan dan segala kenikmatan hidup sebagai berhala yang terus disembah dan dikejar, tetapi sembahlah Kristus dan ikutilah bimbinganNya, supaya kita dapat bersama-sama mengalami keselamatan kekal.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Sapaan Ibu Tuhan Seperti Terjadi Pada Janin di Rahim Istriku

1 thought on “Dia Harus Makin Besar

Leave a Reply