Hari Raya Kabar Sukacita

Yesaya 7:10-14, Ibrani 10:4-10, Lukas 1:26-38

Shalom,

Melalui nabi Natan, Tuhan berjanji kepada Daud bahwa kerajaannya akan kokoh selama-lamanya di hadapan Allah (2 Samuel 7:16). Tetapi hampir semua keturunan Daud yang menjadi raja di Yehuda, tidak mau taat kepada Yahwe dan memilih menyembah allah-allah yang lain.

Ketika Ahas menjadi raja di Yehuda, bangsa Aram yg dipimpin rajanya Rezin dan raja kerajaan Israel Utara, Pekan, mengerahkan pasukan untuk mengepung Yerusalem.

Lihat juga: Dibaptis: Lahir Kembali Menjadi Warga Kerajaan Allah

Ahas dan rakyatnya sangat takut karena tahu mereka pasti tidak akan sanggup melawan musuh-musuhnya itu.

Dalam situasi yang mencekam seperti itu, Allah mengutus nabi Yesaya untuk menyampaikan pesanNya, yaitu agar Ahas bertobat dan meminta pertolongan Allah, maka Allah berjanji akan melindungi kerajaannya. Tetapi Ahas menolak uluran tangan Yahwe itu.

Lihat juga: Berlindung Pada Firman Allah

Dia sama sekali sudah tidak percaya kepadaNya sehingga janji Allah untuk melindunginyapun dianggap sebagai omong kosong saja. Meskipun disampaikan dengan bahasa yang halus, penolakan ini sangat mengecewakan Allah.

Melalui Yesaya, Allah menyampaikan FirmanNya: ‘Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud. Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allah juga? Sebab itu Tuhan sendirilah yg akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya, seorang perempuan muda (bukan seorang ibu) mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia, Imanuel’ (Yesaya 7:13 -14).

Lihat juga: Berdoa dan Mendengarkan FirmanNya

Allah membiarkan musuh-musuh menghancurkan Yehuda tetapi janji Allah kepada Daud tetap dipertahankan. Yang akan mewariskan iman dan memimpin banyak orang untuk menyembah Yahwe, bukan lagi keturunan langsung Daud (keturunan dari permaisuri, yang berhak menjadi raja mewarisi kerajaan Daud), tetapi seorang keturunan dari istri-istri lainnya yang akan membangun kerajaan yang kekal.

Nubuat Yesaya digenapai Tuhan, ketika Maria yang sedang bertunangan dengan Yusuf (yang punya garis keturunan raja Daud) menerima kabar dari Gabriel, bahwa dia akan segera mengandung Bayi laki-laki yang harus diberi nama Yesus.

Lihat juga: Yesus dan Saya: “Mengapa Kaukatakan Aku Baik?

Dialah yang akan menjadi Raja sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.

Maria sangat terkejut dan bingung menerima kabar itu. Bagaimana mungkin dia yang belum bersuami dapat mengandung.

Gabriel tidak menjelaskan secara detail apa yang akan terjadi padanya, tetapi dia mengatakan, Roh Kudus akan turun atas dirinya dan kuasa Allah yang Maha Tinggi, yang menciptakan dan memelihara seluruh alam semesta, akan menaunginya. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Lihat juga: Dibaptis: Diangkat Menjadi Anak Allah

Untuk lebih meyakinkan Maria, Gabriel mengabarkan bahwa Elisabeth yang masih keluarganya, yang selama ini dianggap mandul, ternyata diusia yang sudah tua seperti saat itu, atas kehendak Tuhan, sedang mengandung bayi laki-laki dan saat itu sudah masuk bulan ke 6 dari kehamilannya. Apa yang mustahil bagi manusia, semua sangat mungkin bagi Allah.

Maria masih tetap tidak mengerti apa yang disampaikan Gabriel, tetapi dalam ketidak mengertiannya dia memilih untuk berserah: ‘Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataamu itu’.

Lihat juga: Relasi Mesra dengan Allah

Penyerahan diri secara total ini berbeda dengan sikap Ahas, yang ketika disampaikan pesan dari Allah, menganggap pesan itu omong kosong, sehingga untuk meminta saja dia tidak mau.

Bagaimana sikap kita ketika sedang berada dalam situasi yang sulit? Apakah tetap mau percaya akan kasih dan kuasa Tuhan seperti bunda Maria, atau lebih memilih mengandalkan kemampuan diri dengan dibantu allah-allah lain melalui para normal, seperti yang dilakukan Raja Ahab?

Lihat juga: Perlindungan Allah Via Bearing Roda Motor

Di dalam kesulitan dan ketidakpastian hidup, apakah kita datang kepada Tuhan untuk ‘memaksa’ Tuhan memberi apa yang kita mau, ataukah kita berani berpasrah diri, membiarkan apapun yang Tuhan rencanakan yang terjadi atas diri kita, karena percaya akan kasih dan kuasaNya?

Santo Paulus mengingatkan, dalam segala doa permohonan, nyatakanlah iman kepercayaan dalam kepasrahan dengan mengatakan: ‘Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendakMu (ya Tuhan)’ (Ibrani 10:9).

Lihat juga: Tuhan Yesus dan Orangtua Pelindungku (Sekolah Minggu 1 Menit)

Dalam kepasrahan inilah, kita menjaga kekudusan diri dari segala tipu daya iblis dan pengaruh dunia. Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita bukan atas dasar apa yang telah kita persembahkan atau perbuat kepadaNya, tetapi karena Dia sangat mengasihi kita.

Janganlah membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita yang sangat terbatas. Dengan iman kepasrahan, pesan Tuhan akan menjadi kabar gembira yang dapat menyelamatkan kita dari segala pergumulan hidup.

Lihat juga: Syukuri Segala Anugerah Kasih Tuhan

Hari ini tepat 9 bulan sebelum kita merayakan kelahiran Sang Juru Selamat pada tanggal 25 Desember. Dengan logika seperti apapun, kita tidak akan dapat mengerti bagaimana Allah yang Maha Kuasa berkenan menjadi manusia dan hidup di tengah kekotoran dunia. Tetapi dengan iman, kita dapat memahami, dibalik peristiwa dahsyat ini, ada kasih yang teramat mendalam.

Karena itu, janganlah menyandarkan diri hanya dari kemampuan sendiri dalam menghadapi segala sesuatu. Kita terlalu kecil untuk dapat memahami segalanya.

Marilah mengikuti teladan iman bunda Maria: ‘Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut kehendakMu’.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Peringatan Wajib St. Perawan Maria Bunda Gereja


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Mensyukuri Kebangkitan Kristus
    • April 22, 2025

    Kisah Para Rasul 2:36-41, Yohanes 20:11-18 Shalom, Hari ini kita kembali merenungkan kebangkitan Kristus berdasarkan Injil Yohanes. Setelah memberi tahu para rasul bahwa makam Kristus telah kosong, terdorong oleh kasihnya

    Kerahiman dan Kuasa Kebangkitan
    • April 21, 2025

    Kisah Para Rasul 2:14, 22-32, Matius 28:8-15 Shalom, Inji Matius mencatat bahwa setelah Kristus wafat di kayu salib pada hari Jumat, pada Minggu dini hari Maria Magdalena dan Maria yang

    One thought on “Hari Raya Kabar Sukacita

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Kita Punya Guardian Angel

    Kita Punya Guardian Angel

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading