Kerendahan Hati Yang Menyelamatkan

2 Raja-raja 5:1-15a, Lukas 4:24-30

Shalom,

Dari Yerusalem, Kristus kembali ke Galilea. Dia pulang ke Nazaret, ke desa tempat Dia dibesarkan.

Ketika tiba hari Sabat, Dia diminta kepala rumah ibadat membacakan dan menjelaskan kutipan dari Kitab Nabi Yesaya.

Saat Kristus mengajar, orang-orang yang mendengarNya terpesona karena Dia mengajar dengan penuh kuasa sehingga mereka dapat memahami penjelasan-penjelasanNya yang meneguhkan iman. Tetapi kemudian, di tengah kekaguman, mereka teringat bahwa Yesus ini bertumbuh di tengah-tengah mereka.

Lihat juga: Beritahukanlah Segala yang Yesus Perbuat Padamu

Orang tuanya juga bukan ahli Taurat, sehingga mereka merasa Yesus sebenarnya sama saja dengan mereka. Dia bukan seorang nabi. Karena itu mereka jadi meragukan kebenaran ajaran-ajaranNya.

Menanggapi penolakan itu, Kristus mengutip suatu pepatah: Tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Hal ini terjadi karena orang-orang di tempat asal nabi tersebut merasa mereka sama saja, mereka sudah mengenal kehidupannya, sehingga tidak percaya bahwa sesama mereka dipilih Tuhan untuk menjadi nabi.

Lihat juga: Percaya Pada Kebijaksanaan Allah

Itulah yang terjadi saat itu pada orang-orang Nazaret. Meskipun begitu mereka juga telah mendengar bagaimana di Kapernaum, kota besar yang letaknya dekat dengan Nazaret, Kristus telah membuat banyak mujizat dan banyak orang percaya bahwa Dia seorang nabi.

Mereka lalu meminta Kristus melakukan banyak mujizat seperti yang dilakukanNya di Kapernaum, supaya mereka percaya. Tetapi Kristus menolak karena yang dapat membuat orang percaya kepada Dia dan ajaran-ajaranNya bukan terutama karena melihat atau mengalami mujizat, tetapi kerendahan hati untuk membuka diri menerima kebenaran Firman Tuhan.

Lihat juga: Kerendahan Hati dan Pertobatan

Kristus lalu mengingatkan orang-orang Nazaret tentang peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam Kitab para Nabi. Nabi Elia dicatat pernah menyelamatkan seorang janda di Sarfat di tanah Sidon, dari mati kelaparan di masa kekeringan yang sangat parah yang terjadi di Palestina dan daerah sekitarnya.

Padahal saat itu di Israel sendiri, ada banyak janda dan keluarganya yang sedang menderita kelaparan parah. Kenapa Elia tidak menolong janda-janda bangsanya sendiri?

Lihat juga: Melayani dengan Ketulusan Hati

Jawabannya adalah karena orang-orang sebangsanya tidak percaya dengan Firman Allah yang disampaikannya. Sedangkan ibu di Sarfat itu, meskipun bukan orang Yahudi, percaya bahwa dia nabi Allah bangsa Israel dan mau megikuti apa yang dikatakannya.

Nabi Elisa juga dicatat telah menyembuhkan Naaman, perwira Siria dari penyakit kustanya, padahal saat itu di Israel banyak orang Yahudi yang terpapar kusta juga, tetapi mereka tidak dia sembuhkan dengan pertolongan Yahwe.

Lihat juga: Dibaptis: Lahir Kembali Menjadi Warga Kerajaan Allah

Dengan mengambil contoh peristiwa-peristiwa tersebut, Kristus mau mengatakan bahwa Allah mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakannya. Yang membuat pembedaan justru diri kita sendiri: seberapa jauh mau percaya kepadaNya.

Orang-orang Yahudi memang bangsa pertama yang dipilih Allah untuk menjadi umatNya, tetapi kekerasan hati dan kesombongan rohani membuat hati dan pikiran mereka tertutup untuk menerima bimbingan Allah.

Lihat juga: Waspadalah Kebutaan Rohani

Mendengar peringatan Kristus ini, orang-orang Nazaret malahan menjadi sangat marah. Mereka mau membunuh Dia dengan melemparkanNya dari atas tebing.

Tetapi karena saatnya belum tiba, Kristus berjalan di tengah-tengah mereka dan tidak ada satupun yang mampu menyentuhNya. Kemarahan mereka justru membenarkan apa yang dikatakan Kristus tentang bangsaNya itu.

Lihat juga: Mengembangkan Kerohanian

Naaman adalah seorang pewira kesayangan raja Suriah. Suatu saat dia terkena kusta. Ketika sedang sedih dan bingung mencari kesembuhan, seorang hamba perempuan orang Yahudi yang menjadi pelayan istrinya mengatakan bahwa di Samaria ada seorang nabi yang terkenal dapat menyembuhkan segala macam penyakit.

Naaman percaya dengan iinformasi itu. Setelah meminta ijin dari rajanya, dia pergi dengan dikawal sejumlah pasukan ke Samaria, mencari Elisa, nabi yang disebut pelayan istrinya.

Saat dia sampai di rumah Elisa, ternyata Elisa tidak mau menemuinya. Dia hanya berpesan agar Naaman mandi 7x di sungai Yordan.

Lihat juga: Empat Manfaat Mandi Air Dingin dan Risikonya

Naaman sangat kecewa dengan tanggapan nabi Elisa yang seperti tidak menghargai dia, padahal dia seorang perwira tinggi. Apalagi cara penyembuhan yang disebut Elisa, terdengar sangat sederhana sehingga tidak masuk akal dapat menyembuhkan.

Tetapi ketika dia hendak pulang dan mengabaikan apa yang dikatakan Elisa, pengawal-pengawalnya menasehati dia: ‘Bapak , seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: mandilah dan engkau akan menjadi tahir’ (2 Raj 5:13).

Lihat juga: Cinta Kasih Tuhan Mentahirkan Keluarga

Naaman akhirnya mau melakukan sesuai yang dikatakan Elisa dan ternyata dia menjadi tahir. Naaman sangat bersyukur dan diapun bersaksi: ‘Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel’ (2 Raj 5:15a).

Tanpa kerendahan hati, Naaman tidak akan mau mendengar petunjuk dari pelayan istrinya untuk mencari nabi Elisa. Begitu juga ketika dia sedang marah dengan sikap nabi Elisa yang terkesan melecehkannya ketika dia datang ke rumahnya, dia mau mendengar masukan dari pengawal-pengawalnya.

Kerendahan hatinya membuat dia mau percaya dan kepercayaannya bukan hanya menyembuhkannya dari kusta tetapi juga menyelamatkan dia dengan menemukan Allah yang sejati.

Lihat juga: Sahabat Sejati

Orang-orang Nazaret mendapat pengajaran dari Kristus yang jauh lebih mulia dari Nabi Elia dan Elisa. Tetapi dengan kekerasan hati dan kesombongan rohani, mereka menolak untuk percaya kepadaNya.

Allah dapat menolong, menegur atau membimbing kita melalui orang-orang di sekitar kita, terlepas dari apapun dan siapapun orang tersebut.

Pertolongan Allah tidak selalu harus melalui hal-hal yang spektakuler dari orang-orang yang terhormat. Justru pertolongan Allah lebih banyak terjadi dengan cara yang begitu halus sehingga sering kali tidak kita sadari atau dianggap ‘sekedar’ suatu kebetulan saja.

Hanya orang yang punya iman dan kerendahan hati saja yang dapat melihat sebenarnya ada banyak mujizat kasih di dalam kehidupan sehari-hari kita.

Lihat juga: Tuhan Setia Mengirim Pertolongan

Kadang Allah memang mengizinkan suatu mujizat ‘spektakuler’ terjadi di tengah-tengah kita. Hal ini untuk menyadarkan kita yang imannya sering goyah bahwa Dia sungguh ada di tengah kehidupan kita.

Mari kita sadari, dengan kerendahan hati, kita akan semakin peka melihat dan mensyukuri limpahan berkat Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga iman kitapun akan dapat terus bertumbuh dan berbuah.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Berbagi Cerita dapat Tumbuhkan Sikap Saling Mendukung


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Mensyukuri Kebangkitan Kristus
    • April 22, 2025

    Kisah Para Rasul 2:36-41, Yohanes 20:11-18 Shalom, Hari ini kita kembali merenungkan kebangkitan Kristus berdasarkan Injil Yohanes. Setelah memberi tahu para rasul bahwa makam Kristus telah kosong, terdorong oleh kasihnya

    Kerahiman dan Kuasa Kebangkitan
    • April 21, 2025

    Kisah Para Rasul 2:14, 22-32, Matius 28:8-15 Shalom, Inji Matius mencatat bahwa setelah Kristus wafat di kayu salib pada hari Jumat, pada Minggu dini hari Maria Magdalena dan Maria yang

    One thought on “Kerendahan Hati Yang Menyelamatkan

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Kita Punya Guardian Angel

    Kita Punya Guardian Angel

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading