Mengimani Tritunggal Maha Kudus

Amsal 8:22-31

Roma 5:1-5

Yohanes 16:12-15

Shalom,

Sebagai pengikut Kristus, kita sangat bersyukur karena dapat mengenal Allah yang kita sembah melalui diriNya, sehinģga kita tidak menyembah Allah yang tidak kita kenal atau allah yang hanya ciiptaan imajinasi manusia sendiri.

Mengenal bukan berarti kita dapat memahami segala yang direncanalkan Allah, tetapi dengan lebih dapat mengetahui Siapa Allah dan apa yang dikehendakiNya agar kita memperoleh damai dan kebahagiaan sejati dalam hidup di dunia saat ini dan kelak di alam baka.

Kita dimampukan mengenal Allah, karena Putera Allah rela menjadi manusia, sama seperti kita.

‘Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa’ (Yohanes 14:9b).

Dengan bahasa manusia dan dengan berbagai perumpamaan, Kristus mengajarkan sifat-sifat, kebijaksanaan dan kehendak Allah.

Lihat juga: Mengampuni, Diampuni Allah Bapa

Lihat juga: Biarawati Asal Ambon Maknai Ziarah ke Rumah Allah Bapa Saat Jalan Sama Biksu Thudong dari Jakarta ke Candi Borobudur

Kristus hidup sebagai manusia sekitar 33 tahun.

Tetapi sebagai Allah Putera, Dia telah ada semenjak awal dan akan selalu ada sampai selama-lamanya.

Dialah Alfa (huruf pertama dalam bahasa Romawi) dan Omega (huruf terakhir).

Dalam Kitab Amsal yang ditulis berabad-abad sebelum kelahiranNya di dunia, Allah Putera disebut sebagai Hikmat/Firman Allah.

‘Sudah pada zaman purba kala Aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Ketika Ia menentukan batas kepada laut agar air jangan melanggar titahNya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, Aku ada sertaNya sebagai anak kesayangan. Setiap hari Aku menjadi kesenanganNya, dan senantiasa bermain-main di hadapanNya (Amsal 8:23, 29).

Dalam hal ini Amsal memberi gambaran bahwa Allah Bapa dan Hikmat (Putera Allah) tidak sama, tetapi antara Allah dan Hikmat ada suatu kesatuan erat yang tidak terpisahkan.

Amsal pun bernubuat bahwa Anak Allah akan turun ke bumi karena cintaNya kepada manusia (Amsal 8:31).

Lihat juga: SekolahMinggu1Menit: Cinta dalam Berbagai Bahasa

Lihat juga: Anak Bahagia karena Orang Tua Mengasuhnya dengan Cinta

Di dalam perjamuan makan malam terakhir, Kristus sudah tahu bahwa saatnya telah tiba bagi Dia untuk menyerahkan nyawaNya dan segera kembali kepada Bapa.

Kristus lalu berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan manusia yang rapuh begitu saja.

Secara jasmani Dia tidak lagi ada di muka bumi, tetapi RohNya yang Kudus akan terus menyertai kita sampai akhir zaman.

Roh akan memimpin kita untuk terus hidup dalam jalan kebenaran Allah dengan mengingatkan apa yang telah diajarkan Kristus, membuka pikiran kita untuk lebih dapat memahamiNya dan memampukan kita untuk melakukannya.

Roh Kudus tidak menyampaikan apa yang berasal dari DiriNya sendiri tetapi apa yang berasal dari Kristus.

Sedangkan Kristus menyampaikan kepada kita segala hal yang dikehendaki Bapa.

Dengan demikian terlihat persatuan yang sangat erat antara Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Lihat juga: Roh Kudus Memperbarui Hidup Kita

Lihat juga: Berpengharapan dalam Kuasa Roh

Karena berupa Roh, sebagai manusia kita tidak dapat menangkap kehadiran Roh Kudus dengan panca indera.

Tetapi karya dan bimbinganNya, dapat kita alami dalam seluruh kehidupan kita.

Roh memampukan kita untuk mengalami kasih dan kerahiman Allah yang tidak terbatas.

Dia juga memampukan kita memahami bahwa dalam segala perkara Allah bekerja untuk kebaikan kita, sejauh kita mau percaya kepadaNya (Roma 8:28).

Tetapi Allah tidak berjanji untuk selalu menyenangkan kita. Yang dijanjikan adalah keselamatan.

Karena itu dalam beberapa kesempatan Allah tidak segan membiarkan kesulitan dan hal-hal yang tidak enak terjadi pada diri kita, untuk membentuk iman kita menjadi semakin teguh dan sadar betapa tergantungnya kita kepada Dia.

Dengan keyakinan ini, di dalam kesulitan, janganlah menggerutu dan bertanya-tanya tentang kasih dan kebijaksanaanNya.

Santo Paulus mengatakan: ‘Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Roma 5:3-4).

Lihat juga: Bertekun Menjalani Relasi dengan Tuhan

Lihat juga: Melakukan Kehendak Allah yang Sesungguhnya

Dalam persatuan dengan Allah Bapa, Kristus telah ada sebelum segalanya ada.

Karena kasih, dalam beberapa saat Dia rela hidup menjadi manusia dan wafat untuk menebus dosa-dosa kita.

Setelah secara jasmani Ia meninggalkan dunia, Roh Nya mendampingi kita sampai akhir zaman untuk mengingatkan apa yang diajarkan Kristus, menyemangati dan memampukan kita melakukan kehendak Allah.

Kita tidak mampu mengerti misteri Tri Tunggal Maha Kudus, karena keterbatasan kita.

Hal ini bukan sesuatu yang aneh, karena untuk memahami sesama manusia saja sering kita tidak mampu, apalagi mau memahami Allah yang Maha Besar dan Agung.

Tetapi meskipun tidak selalu dapat memahami, karya Allah pasti dapat kita alami kalau kita mau membuka hati dan mempunyai kerendahan hati untuk taat dan berpasrah.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Paus Minta Nikaragua Izinkan Biarawati Bunda Teresa Berkarya Lagi

Lihat juga: Melibatkan Karya Tangan Tuhan


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Diutus untuk Membawa Kedamaian
    • July 6, 2025

    Yesaya 66:10-14C Galatia 6:14-18 Lukas 10:1-9 Shalom, Setelah sebelumnya Kristus memanggil, memberi kuasa dan mengutus ke 12 rasul untuk mulai mewartakan Injil, maka tahap berikutnya Kristus memanggil dan mengutus 70

    Kristus Selalu Ada di Tengah Kita
    • July 3, 2025

    Efesus 2:19-22 Yohanes 20:24-29 Shalom, Pada hari Minggu pertama setelah wafatNya di kayu salib, Kristus menampakkan diri kepada para rasul yang sedang bingung, takut, sedih dan patah harapan. Tetapi Thomas,

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Pendidikan Bernafas Eros

    Pendidikan Bernafas Eros

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading