16 March 2025
IMG_20250228_123908

1 Yohanes 4:19-5:4, Lukas 4:14-22a

Shalom,

Setelah dibaptis di sungai Yordan dan dicobai iblis di padang gurun di Yudea, Kristus kembali ke Nazaret yang ada di Galilea, desa tempat Dia dibesarkan.

Pada suatu hari Sabat, seperti biasa Kristus masuk ke rumah ibadat (sinagoga).

Di dalam ibadat pada hari-hari biasa, yang dibacakan adalah kitab Taurat. Tetapi dihari Sabat, ditambahkan bacaan yang diambil dari kitab para nabi.

Lihat juga: Nabi yang Dihargai di Negeri Siber

Semua laki-laki dewasa dapat dipilih oleh pengurus sinagoga untuk membacakan ayat-ayat dari kitab suci dan bagi yang dianggap mampu dan dikenal hidupnya baik, dapat diminta menjelaskan makna bacaan tersebut.

Pada hari itu Kristus yang diberikan pengurus untuk membacakan ayat-ayat dari kitab nabi Yesaya. Dia memilih untuk membaca dari Yesaya 61:1-2.

Lihat juga: Memberitakan Injil Allah

Ketika Yesaya menyampaikan Firman Allah itu, dia tidak sedang bernubuat tentang Mesias yang akan datang.

Yesaya sedang menyampaikan apa yang ditugaskan Allah kepadanya (secara pribadi) yaitu menyampaikan kabar baik kepada bangsanya, bahwa Allah akan segera membebaskan mereka dari perbudakan di Babel dan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Ini berarti Allah telah mengampuni mereka dan kembali berkenan mencurahkan rahmatrahmatNya bagi mereka.

Lihat juga: Dosa Tidak Pernah Bercanda, Kristus Telah Menebus Kita

Kristus menggunakan kutipan ayat ini untuk menyampaikan tugas yang dipercayakan Bapa kepadaNya. Dia datang untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa, membuka mata hati dan pikiran kita akan apa yang dikehendaki Allah untuk memperoleh kebahagiaan hidup:

‘Memberitakan pembebasan kepada orang tawanan (orang-orang ya g terjerat dosa) dan penglihatan bagi orang-orang buta (orang yang tidak tahu arah tujuan hidupnya)’.

Lihat juga: Kunci Bahagia: Nikmati Momen Saat Ini

Yang menarik, setelah selesai membaca ayat itu, Kristus mengatakan: ‘Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya’.

Dengan begitu Kristus mau mengatakan, kalau mereka yang hadir di situ percaya dengan apa yang disampaikanNya, saat itu juga mereka memerima pengampunan Allah atas dosa-dosa mereka dan akan mendapat bimbingan untuk hidup selanjutnya.

Lihat juga: Kita Punya Guardian Angel

Kristus mengatakan Roh Allah ada padaNya. Rasul Yohanes mengatakan Allah adalah Kasih. Kalau Roh Allah ada pada seseorang, kasih akan menguasai hati, pikiran dan kehendak orang tersebut.

Dengan begitu dia lebih dapat mengalami kasih yang dianugerahkan Allah kepadanya dan mensyukuri kasih itu dengan mengasihi sesama.

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Perintah ini kita terima dari Dia: “Barang siapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya” (1 Yohanes 4:19, 21).

Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat

Bukan suatu kebetulan kalau hari ini kita semua bersama-sama membaca Firman ini. Di awal tahun yang baru, kita boleh periksa diri dengan jujur: Apakah Roh Allah sudah ada dan dibiarkan berkuasa didalam diri kita?

Apakah kasih seperti yang diajarkan Kristus telah menguasai akal budi, hati dan kehendak kita?

Di dalam kasih, kita akan dilepaskan dari jeratan kebencian, kemarahan, dendam dan kekecewaan terhadap sesama.

Lihat juga: Siap Sedia Bilamana Tuhan Allah Melawat

Di dalam kasih, kita dapat mempunyai kekuatan melawan keinginan mengejar dengan segala cara nafsu-nafsu kedagingan dan menolak tipu daya iblis yang menawarkan kenikmatan sesaat untuk menggantikan kebahagiaan sejati.

Di dalam kasih, kita dapat melihat bahwa rancangan Allah (bukan rencana kita) yang paling sempurna, sehingga kita akan lebih mempunyai kesabaran dan ketaatan untuk berjalan dijalan Allah dan diam didalam ketetapan waktu-waktuNya. Dengan demikian kita tidak lagi sering kecewa atau cemburu kepada Tuhan.

Lihat juga: Luar Biasa Indah Roh Kudus Memimpin Kita

Pasti tidak mudah untuk selalu hidup dalam kasih. Tidak mudah untuk membiarkan Roh Allah berkuasa sepenuhnya di dalam diri kita, tetapi kalau kita mau mendengar dan percaya kepada Kristus, kita pasti dapat melakukannya.

‘Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintahNya. Perintah-perintahNya itu tidak berat sebab semua yang lahir dari Allah (dimampukan) mengalahkan dunia’ (1 Yohanes 5:3-4).

Karena itu berbahagialah kita kalau sungguh mau mendengarkan Firman Tuhan dan berusaha sungguh-sungguh untuk melakukannya.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Tuhan Setia Maka Tetaplah Setia

1 thought on “Hidup dalam Kasih Allah

Leave a Reply