Ragi Orang Farisi dan Herodes

Kejadian 6:5-8, 7:1-5,10, Markus 8:14-21
Shalom,
Setelah diusir dari Taman Eden, Adam dan Hawa mempunyai banyak keturunan. Tetapi semakin lama, manusia semakin punya kecenderungan melakukan hal-hal yang jahat (Kejadian 6:5).
Allah tidak rela membiarkan manusia hidup dalam kejahatan yang membuat diri mereka dan sesamanya semakin menderita dan terus menghancurkan alam ciptaanNya. Karena itu Allah ingin menghancurkan segala yang telah ada tetapi pada kesempatan yang sama mempersiapkan suatu kehidupan baru yang sesuai dengan kehendakNya.
Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Panggang, Bangkit!
Allah memilih Nuh dan keluarganya untuk diselamatkan, karena mereka tetap setia kepada Yahwe. Karena itu Allah meminta Nuh dan keluarganya membuat bahtera raksasa yang akan menyelamatkan mereka dari air bah yang akan didatangkan Tuhan. Allah juga meminta mereka menyelamatkan segala jenis hewan agar tidak punah.
Setelah genap waktunya, maka Allah mulai mendatangkan air bah yang menghancur luluhkan seluruh isi dunia termasuk semua manusia, tetapi Nuh dan keluarganya selamat. Merekalah yang memulai suatu kehidupan baru yang sesuai dengan rancangan Allah.
Lihat juga: Memelihara Sabda Allah
Tetapi dalam perkembangan selanjutnya manusia kembali menyalah gunakan akal budi dan kebebasannya untuk melakukan hal-hal yang jahat di hadapan Allah. Kejahatan mereka malahan melampaui kejahatan sebelum air bah.
Allah tidak rela manusia terus saling merusak dan menghancurkan alam ciptaanNya. Tetapi Allah tidak lagi menurunkan air bah untuk menghancur kan kembali dunia. Dia yang Maha Pengasih memilih untuk mengutus PuteraNya menjadi manusia, untuk mengajarkan, memberi teladan serta menebus dosa-dosa manusia sehingga dapat luput dari kutukan dosa.
Seperti orang-orang sejaman Nuh yang mentertawakan dan menganggapnya gila ketika Nuh mempersiapakan kapal besar, demikian juga ketika Kristus mengajarkan segala kehendak Allah yang ada didalam hukum-hukumNya. Dia mengalami penolakan yang keras dan kejam. Ironisnya yang paling menolak Dia adalah para pemimpin rohani mereka.
Lihat juga: Mengimani Proses dari Allah
Kristus tidak mau meladeni orang-orang Farisi yang meminta Dia membuktikan Diri sebagai Utusan Allah dengan membuat mujizat-mujizat lain. Dia lalu mengajak para muridNya untuk naik keperahu bertolak keseberang danau.
Ditengah pelayaran itu Kristus mengingatkan para rasulNya: ‘Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes’.
Ragi berfungsi sebagai bahan pengembang dalam pembuatan roti. Karena itu meskipun jumlahnya sedikit tetapi sangat menentukan adonan. Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian jumlahnya relatif sedikit didalam masyarakat tetapi karena mereka dijadikan pemimpin, maka pengaruh mereka sangat besar.
Lihat juga: Memaknai “Tanda” Sesuai Kehendak Tuhan
Ragi orang Farisi yang dimaksud Kristus adalah sifat kemunafikan mereka. Mereka senang memamerkan ‘kesalehan’ dengan berdoa panjang-panjang di hadapan orang banyak, membuat muka mereka muram dan terlihat menderita ketika berpuasa (Matius 6:5,16) dan lain sebagainya.
Mereka hanya mementingkan penampilan dalam beribadat tetapi hati mereka tidak sungguh-sungguh mau bersujud dihadapan Allah. Mereka berusaha melakukan apa yang tertulis dalam hukum Taurat, bukan untuk sungguh-sungguh menghormati Tuhan dan bersyukur kepadaNya tetapi agar mereka dapat ‘menuntut’ upah berlipat kali ganda dari Tuhan.
Pada kenyataannya, saat ini sikap hati dan cara berpikir mereka, masih sangat sering diulangi banyak orang. Mereka memberi kesan dirinya orang yang taat kepada Tuhan, tetapi hati mereka sebenarnya jauh dari Tuhan. Yang mereka puja dan berhalakan sesungguh nya hanya diri sendiri, harta kekayaan atau kekuasaan. Banyak orang berbuat ‘kebaikan’ hanya untuk memproleh popularitas dan citra diri, tetapi tetap menuntut Tuhan membalas kebaikan mereka. Dengan begitu peringatan Kristus bukan suatu peringatan untuk ‘jaman dulu’ saja.
Lihat juga: Berani Membela Iman dan Menjadi Saksi Kristus
Ragi orang-orang Herodes adalah sikap menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan. Herodes tidak segan-segan untuk membunuh semua orang yang dianggap membahayakan kekuasaan dan merintangi kesenangan dirinya.
Disaat ini juga masih banyak kita melihat orang-orang yang tidak peduli dengan apapun dan tega menyakiti siapapun demi memperoleh kekuasaan dan kekayaan bagi dirinya dan kelompoknya. Dalam hal ini peringatan Kristus juga bukan suatu peringatan yang sudah tidak relevant lagi.
Lihat juga: Dibaptis: Mengenakan Kristus, Menerima Roh Kudus dan Menolak Roh Jahat
Ketika para rasul mendengar peringatan Kristus, mereka berpikir tentang kemungkinan mereka akan kelaparan karena lupa menyiapkan roti dalam pelayaran menuju keseberang danau. Hal ini menunjukkan mereka hanya memikirkan seputar perut saja tetapi tidak sadar adanya hal yang jauh lebih besar dan berbahaya yang harus mereka waspadai.
Kristus menegur mereka bahwa seharusnya masalah makanan jasmani tidak perlu mereka kawatirkan karena mereka baru menyaksikan bagaimana Dia dapat mem beri makan ribuan orang hanya dengan tujuh roti saja (Markus 8:1-9). Kalau dalam hal seperti ini mereka masih meragukan kekuasaanNya, bagaimana mereka dapat terus bertahan dengan pengaruh cara berpikir dan sikap hati orang-orang Farisi dan pengikut-pengikut Herodes, apalagi disaat Kristus tidak ada lagi bersama mereka secara phisik.
Lihat juga: Dosa Tidak Pernah Bercanda, Kristus Telah Menebus Kita
Dengan akal budi dan kebebasan yang dianugerahkan Tuhan, manusia condong untuk terus berbuat jahat. Karena itu kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga baik terhadap pengaruh pemikiran-pemikiran duniawi disekitar kita yang secara masif terus disampaikan melalui kemajuan technologi media komunikasi, maupun terhadap godaan-godaan iblis yang selalu menawarakan kenikmatan dan kemudahan sesaat yang pasti berakibat buruk.
Kristus telah membekali kita dengan FirmanNya. RohNya pun terus mendampingi dan membimbing kita. Sebagai murid-muridNya, kita tidak cukup sebatas tidak terpengaruh dengan ragi orang Farisi dan Herodes tetapi kita harus berusaha untuk menjadi terang dan garam dunia dengan melakukan sebanyak mungkin perbuatan yang didasarkan atas kasih yang diajarkan Kristus.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Beritahukanlah Segala yang Yesus Perbuat Padamu
5 thoughts on “Ragi Orang Farisi dan Herodes”