
HATIYANGBERTELINGA.COM – Produk wewangian seperti parfum dapat mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Menurut siaran Health dilansir Senin (7/4/2025), hasil penelitian menunjukkan bahan kimia seperti paraben dan fenol, yang digunakan untuk memperpanjang masa simpan wewangian, serta ftalat, bahan kimia yang umum digunakan dalam wewangian, dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan hipertensi hingga masalah kehamilan dan kelahiran prematur.
Lihat juga: Dampak Minuman Manis pada Jantung
Ftalat digunakan sebagai pelarut dan penstabil dalam wewangian.
“Ftalat dikenal sebagai racun reproduksi,” kata Julia Varshavsky, PhD, MPH, asisten profesor kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan di Universitas Northeastern.
Beberapa ftalat serta paraben dan fenol merupakan pengganggu endokrin, dapat meniru, menghalangi, atau mengganggu hormon yang diproduksi oleh sistem endokrin tubuh.
Lihat juga: Sports Therapy Membentuk Tubuh Bugar Sehat
Menurut tinjauan tahun 2021 terhadap studi pada manusia dan hewan, paparan ftalat dapat merusak sistem neurologis, perkembangan, dan reproduksi manusia.
Kontak dengan ftalat telah dikaitkan dengan masalah kesehatan orang pada semua umur, tetapi waktu yang paling sensitif untuk paparan ftalat adalah selama perkembangan janin menurut Varshavsky.
Lihat juga: Empat Gaya Hidup Orang yang Umur Panjang
Sedangkan paraben telah dihubungkan dengan infertilitas pada perempuan.
Namun, Varashavsky mengatakan bahwa sudah ada banyak penelitian khusus tentang efek ftalat pada sistem reproduksi pria.
Lihat juga: Manfaat dari Efek Tidur Siang Sesaat
Menurut dia, paparan ftalat antara lain berhubungan dengan perkembangan sistem reproduksi pria, jumlah dan kualitas sperma rendah, cacat lahir seperti kriptorkismus (testis tidak turun ke skrotum), dan hipospadia, yang mempengaruhi uretra.
John Meeker, ScD, profesor ilmu kesehatan lingkungan di University of Michigan, mengatakan bahwa banyak penelitian awal tentang ftalat dilakukan pada hewan, tetapi hasil penelitian yang lebih baru pada manusia juga menunjukkan hasil yang konsisten.
Lihat juga: Biden Rayakan Paskah dengan Hewan Mitos Kelinci di Gedung Putih
Meeker mengatakan, kandungan bahan kimia dalam produk wewangian kadang tidak dicantumkan secara eksplisit pada kemasan.
Paraben biasanya muncul pada label kemasan sebagai metil paraben (MP), butil paraben (BP), etil paraben (EP), atau propil paraben (PP).
Lihat juga: Empat Cara Kenalkan Anak Label Makanan Kemasan Agar Tidak Keracunan
Sementara ftalat dapat dicantumkan sebagai dietil ftalat, DEHP, DBP, BBP, atau DEP pada kemasan produk.
Guna meminimalkan risiko paparan bahan kimia yang dapat membahayakan, Meeker mengatakan, langkah pertama yang harus dijalankan adalah mengecek kandungan bahan kimia parfum pada label kemasan.
Lihat juga: Kaum Muda Waspadai Gejala Penyakit Syaraf
Kalau produk parfum yang digunakan mengandung ftalat dan tidak ingin berganti produk, ia melanjutkan, maka sebaiknya berusaha mengurangi paparan bahan kimia ini dengan menggunakan produk kosmetik lain yang bebas ftalat.
Ftalat memiliki waktu paruh yang sangat pendek, yang berarti waktu yang dihabiskannya di dalam tubuh relatif singkat.
Lihat juga: Kiat Mengatur Ulang Tubuh Usai Liburan
“Tubuh kita dapat membuang bahan kimia ini dengan sangat cepat, dalam rentang waktu satu hari atau kurang dan tidak terakumulasi secara biologis, itu kabar baik,” kata Stephanie Eick, PhD, asisten profesor dan ahli epidemiologi lingkungan dan reproduksi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Rollins Universitas Emory.
“Namun, bahan kimia ini terdapat dalam begitu banyak produk sehingga paparannya cukup konstan,” ia menambahkan.
Lihat juga: Empat Manfaat Mandi Air Dingin dan Risikonya
Efek paparan ftalat dapat dikurangi dengan membatasi penggunaan produk yang mengandung ftalat.
“Ini adalah masalah yang dapat dipecahkan. Jika kita menghilangkan paparan, kita dapat dengan sangat cepat mengeluarkannya dari tubuh kita,” kata Varshavsky merujuk pada efek paparan ftalat.
Lihat juga: Waspadai Tiga Jenis Minuman Berisiko Demensia
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.