
Yesaya 49:1-6
Kisah Para Rasul 13:22-26
Lukas 1:57-66, 80
Shalom,
Setelah Elisabet melahirkan putranya, para tetangga dan saudara-saudaranya ikut bersuka cita, terutama karena mereka melihat suatu mujizat Tuhan telah terjadi.
Hal ini karena Elisabet yang selama ini mereka kenal sebagai wanita yang mandul, ternyata di usia yang sudah tua, yang secara logika sudah tidak memungkinkan lagi bagi seorang wanita untuk mengandung, dia malah sungguh-sungguh melahirkan seorang putra.
Sesuai hukumTaurat, pada hari kedelapan mereka datang lagi ke rumah Elisabet untuk menyunatkan dan memberi nama kepada bayi itu.
Mereka semula yakin bahwa bayi itu akan diberi nama Zakharia, seperti nama ayahnya, sebagaimana lazim dilakukan orang-orang saat itu.
Tetapi Elisabet mengatakan bahwa nama anak itu adalah Yohanes, sesuai pesan Gabriel kepada suaminya.
Mereka merasa aneh dan terheran-heran sehingga meminta keputusan dari Zakharia yang sejak kedatangan Gabriel menjadi bisu.
Lihat juga: Menghayati Makna Pembaptisan
Lihat juga: Dibaptis: Diangkat Menjadi Anak Allah
Zakharia menulis: ‘Namanya adalah Yohanes’.
Saat itu juga kebisuan lenyap darinya dan dia memuji-muji kebaikan dan kebesaran Allah.
Orang banyak yang melihat hal ini, menjadi sangat terkejut.
Mereka kembali menyaksikan mujizat Tuhan terjadi.
Karena itu mereka lalu menduga-duga: ‘Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia’.
Pertanyaan orang banyak tentang apa yang akan terjadi pada Yohanes, sesungguhnya telah diberi tahu Gabriel dengan nubuatnya saat menjumpai Zakharia di Ruang Maha Kudus Bait Allah.
‘Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia’ (Lukas 1:16-17).
Lihat juga: Melakukan yang Baik di Hadapan Allah
Lihat juga: Melakukan Kehendak Allah yang Sesungguhnya
Setelah Yohanes Pembaptis dibunuh Herodes, Santo Paulus bersaksi tentang dia kepada jemaat di Antiokhia Pididia, kota di mana murid-murid Kristus pertama kali disebut sebagai orang-orang Kristiani:
‘Menjelang kedatanganNya (kedatangan Kristus) Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata ‘Aku bukanlah Dia (Mesias) yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Untuk membuka kasut kakiNyapun aku tidak layak’ (Kisah Para Rasul 13:24-25).
Seperti Yohanes Pembaptis, di dalam Alkitab dicatat beberapa orang telah ditentukan Allah untuk menjadi nabi-nabiNya atau utusan khususNya dalam pewartaan Firman Tuhan, sejak mereka ada dalam kandungan ibunya:
Nabi Yesaya (Yesaya 49:1), nabi Yeremia (Yeremia 1:5) dan Santo Paulus (Galatia 1:15).
Beberapa orang lagi, seperti para rasul, dipanggil dan ditunjuk langsung oleh Kristus untuk meneruskan pekerjaanNya untuk mewartakan Injil.
Meskipun begitu, pada kenyataannya ada rasul yang gagal memenuhi harapan Kristus karena lebih percaya dengan apa yang dia pikirkan dan yakini sendiri.
Lihat juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Nabi-Nabi Sejati
Lihat juga: Nabi yang Dihargai di Negeri Siber
Kepada setiap kita yang telah dibaptis, Kristuspun memberi tugas agar mengajarkan semua orang segala sesuatu yang telah diperintahkanNya (Matius 28:19-20).
Seperti para nabi, Yohanes Pembaptis dan para rasul yang dianugerahkan karunia-karunia Roh yang memungkinkan mereka melaksanakan tugas perutusannya, Kristus juga berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk terus mendampingi, membimbing dan memampukan kita untuk dapat melakukan tugas ini dengan baik dan benar.
Karena itu, mari kita periksa diri dengan jujur dan rendah hati, sejauh mana kita telah memperkenalkan ajaran-ajaran Kristus dan Siapa Kristus sesungguhnya kepada semua orang.
Seperti yamg dipesankan Allah kepada Yesaya, pewartaan dan pelayanan kita jangan hanya dilakukan di dalam keluarga atau orang-orang di sekitar kita saja, tetapi kepada siapapun dan di manapun kita berada:
‘Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hambaKu, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari padaKu sampai ke ujung bumi’ (Yesaya 49:6).
Di antara kita sendiri para murid Kristus, janganlah lengah atau lelah untuk terus saling menyemangati dan menguatkan, agar kelak pada saat Allah memanggil kita pulang, orang banyak boleh bersaksi bahwa kita sungguh murid Kristus yang sejati, seperti Paulus bersaksi tentang pribadi dan karya-karya pewartaan Yohanes Pembaptis.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Menghadirkan Kristus dalam Persatuan
Lihat juga: Menjadi Saksi Kebenaran
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.