Menjadi Saksi Kebenaran

Kisah Para Rasul 5:27-33,

Yohanes 3:31-36

Shalom,

Setelah Kristus dibaptis di sungai Yordan, Dia pergi ke daerah Yudea.

Dia tinggal di sana dan mulai membaptis (Yohanes 3:22).

Ketika mendengar hal itu, murid-murid Yohanes Pembaptis dengan hati penuh cemburu, menyampaikan hal itu kepada Yohanes.

Tetapi Yohanes dengan tulus justru bersaksi tentang Kristus: ‘Siapa yang datang dari atas (yaitu Kristus) adalah di atas semuanya. Siapa yang berasal dari bumi (seperti dirinya), termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga adalah di atas semuanya’.

Yohanes tidak menggerutu, karena Kristus yang berasal dari Surga, pasti tahu apa yang harus dilakukan.

Yohanes lalu bernubuat tentang Kristus: ‘Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihatNya dan didengarNya (sendiri) tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksianNya’ (Yohanes 3:32).

Lihat juga: Bersaksi Setelah Disembuhkan

Lihat juga: Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus

Tidak seperti murid-muridnya, Yohanes Pembaptis tidak merasa cemburu karena Kristus melakukan pembaptisan seperti yang selama ini dia lakukan.

Dia justru mengakui bahwa dia bukan apa-apa dibanding Kristus, karena Kristus berasal dari Allah dan kuasa Allah sepenuhnya ada padaNya.

Sekalipun saat itu banyak orang merasa kagum kepadanya, Yohanes Pembaptis dengan tulus mengakui bahwa dia ‘hanya’ manusia biasa yang berasal dari bumi.

Tidak bisa dibandingkan dengan Kristus yang berasal dari Allah.

Yohanes tidak larut di dalam kecemburuan atau mengasihani diri ketika tahu Kristus mulai berkarya, tetapi justru mau bersaksi tentang Siapa Dia.

Sikap seperti Yohanes yang rela untuk dipakai Allah menjadi saksi Kristus dengan jujur dan tulus, seharusnya kita teladani dengan sungguh-sungguh.

Jangan mencuri kemuliaan Tuhan dengan bersaksi tentang karya-karya hebat pelayanan atau pewartaan yang telah kita lakukan, karena yang harus diwartakan adalah Kristus dan ajaran-ajaranNya, bukan diri kita sendiri yang hanya orang-orang yang dilayakkan menerima karunia-karunia dahsyat Roh.

Janganlah cemburu kepada Tuhan kalau Dia lebih menginginkan orang lain untuk dipercayakan karunia-karunia Roh yang terlihat lebih dikagumi banyak orang.

Biarkan Tuhan yang semakin dibesarkan sesuai kehendakNya.

Janganlah karena iri dan dengki kita menjadi penghalang bagiNya.

Lihat juga: Iri Hati dan Cemburu

Lihat juga: Menghayati Mujizat di Kana

Petrus, Yohanes dan para rasul yang telah dibebaskan secara mujizat oleh malaikat Allah pada malam harinya, pada keesokan harinya sesuai petunjuk malaikat kembali dengan berani bersaksi tentang Kristus di Bait Allah.

Karena itu mereka kembali ditangkap, meskipun para penjaga Bait Allah tidak berani bersikap kasar lagi kepada mereka.

Di hadapan Mahkamah Agama, Imam Besar memarahi Petrus dan Yohanes karena melanggar perintah meteka untuk tidak berbicara lagi tentang Kristus.

Tetapi Petrus menjawab: ‘Kita (bukan ‘kami’) harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia’ (Kisah Para Rasul 5:29-30, 32).

Lihat juga: Menjadi Saksi Kehadiran Kristus

Lihat juga: Berani Membela Iman dan Menjadi Saksi Kristus

Para pemuka agama Yahudi pasti dapat melihat kebenaran dari kesaksian para rasul.

Mereka tahu bahwa seperti apa yang dikatakan Kristus sebelumnya, tepat pada hari ketiga, batu penutup makam terguling dan jenazah Kristus tidak ada lagi di makam itu, padahal makam telah dijaga ketat oleh para penjaga.

Mereka juga baru mendapat laporan bahwa sel penjara tempat para rasul ditahan yang dijaga ketat, telah kosong meskipun pintu tetap tertutup dan kunci-kuncinya tetap utuh.

Mereka pasti dapat melihat tanda-tanda itu sebagai bukti nyata, Kristus sungguh Mesias atau setidaknya sebagai utusan Allah.

Keberanian Petrus yang hanya seorang nelayan dari Galilea untuk bersaksi dan malahan menasehati dan mengajari para imam kepala itu untuk taat kepada Allah, juga suatu bukti lain yang luar biasa.

Tetapi kesombongan rohani dan kecemburuan kepada Allah membuat mereka mengeraskan hati untuk tetap tidak mau mengakui kebenaran-kebenaran yang begitu nyata.

Lihat juga: Waspadalah Kebutaan Rohani

Lihat juga: Mengembangkan Kerohanian

Yohanes Pembaptis bersaksi dan bernubuat tentang Kristus sebelum Kristus memulai karya penyelamatanNya.

Petrus dan Yohanes bersaksi tentang Kristus setelah Dia menyelesaikan tugas yang dipercayakan Bapa kepadaNya.

Apa yang dinubuatkan Yohanes bahwa Kristus akan ditolak pemimpin-pemimpin Yahudi menjadi kenyataan.

Meskipun begitu apa yang berasal dan direncanakan Allah, tidak mungkin dapat digagalkan manusia.

Lihat juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Rencana Allah untuk Kita

Lihat juga: Kerendahan Hati Yang Menyelamatkan

Ketulusan dan kerendahan hati seperti yang ditunjukkan Yohanes Pembaptis, tidak dapat terbentuk dalam sekejap.

Perlu suatu proses untuk melawan segala kedagingan yang melekat dalam diri kita dan godaan-godaan duniawi, khususnya godaan akan popularitas, kekuasaan dan kekayaan.

Yohanes Pembaptis dan Petrus bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa di mata dunia, dibanding dengan para Imam dan para pemimpin agama Yahudi.

Tetapi sesungguhnyalah mereka orang-orang yang berbahagia, orang-orang merdeka yang terlepas dari segala kepalsuan dunia.

Mereka dapat melihat kebenaran sejati dan mengambil bagian di dalam kebenaran itu.

Lihat juga: Iman dalam Melakukan Kebenaran

Lihat juga: Melayani dengan Ketulusan Hati

Mari kita teladani kerendahan hati dan ketulusan Yohanes Pembaptis.

Mari kita ikuti keberanian dan keteguhan iman Petrus dan Yohanes yang berani menjadi saksi-saksi kebenaran di tengah ancaman, agar dengan begitu, pada saatnya kita boleh dilayakkan Kristus menikmati kebahagiaan kekal bersamaNya di surga.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Jangan Melupakan Kasih Allah

Lihat juga: Menghadirkan Kerajaan Allah


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Diutus untuk Membawa Kedamaian
    • July 6, 2025

    Yesaya 66:10-14C Galatia 6:14-18 Lukas 10:1-9 Shalom, Setelah sebelumnya Kristus memanggil, memberi kuasa dan mengutus ke 12 rasul untuk mulai mewartakan Injil, maka tahap berikutnya Kristus memanggil dan mengutus 70

    Kristus Selalu Ada di Tengah Kita
    • July 3, 2025

    Efesus 2:19-22 Yohanes 20:24-29 Shalom, Pada hari Minggu pertama setelah wafatNya di kayu salib, Kristus menampakkan diri kepada para rasul yang sedang bingung, takut, sedih dan patah harapan. Tetapi Thomas,

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Pendidikan Bernafas Eros

    Pendidikan Bernafas Eros

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading