
Ulangan 30:15-20, Lukas 9:22-25
Shalom,
Ketika sadar bahwa hidupnya di dunia akan segera berakhir karena usianya yang sudah tua dan tugasnya menghantar bangsanya ke Tanah Terjanji telah dituntaskan, Nabi Musa mengumpulkan segenap suku bangsa Israel yang telah dipimpinnya keluar dari perbudakan di Mesir.
Pada kesempatan itu, Nabi Musa dengan tegas menghadapkan mereka kepada pilihan hidup:
‘Pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu’ (Ulangan 30:19).
Lihat juga: Bertekun Menjalani Relasi dengan Tuhan
Yang dimaksud nabi Musa dengan kehidupan adalah hidup dengan menuruti jalan yang ditunjukkan Allah dan berpegang teguh pada perintah, ketetapan dan peraturan-peraturanNya (Ulangan 30:16a).
Setelah Kristus mendengar kesaksian Petrus yang mewakili para rasul bahwa mereka percaya Dia adalah Mesias dari Allah (artinya: Yang Diurapi oleh Allah), Kristus untuk pertama kali mengatakan bahwa Dia adalah Anak Manusia yang harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para pemimpin agama Yahudi, dibunuh tetapi pada hari ketiga dibangkitkan.
Lihat juga: Ragi Orang Farisi dan Herodes
Setiap orang yang mau mengikuti Dia, artinya mau menjadi muridNya, juga harus mengikuti jalanNya itu dengan menyangkal diri, memanggul salib kehidupan setiap hari dan mengikuti ajaran-ajaran serta bimbingan RohNya.
Hanya dengan cara itu orang akan mendapatkan keselamatan nyawanya (memperoleh kebahagiaan dan kedamaian sejati baik didunia fana maupun dialam baka).
Lihat juga: Upah Mengikuti Kristus
Kristus mengatakan Dia ‘harus menderita’. Kata ‘harus’ menunjukkan bahwa penderitaan yang akan Dia alami adalah kehendak Allah, tugas Allah yang diberi kan kepadaNya.
Dengan begitu, tuntutan dasar untuk para pengikut Kristus yaitu untuk menyangkal diri, memanggul salib dan mentaati ajaran-ajaran dan bimbinganNya, juga merupakan kehendak Allah sebagai tugas bagi kita semua.
Lihat juga: Waspadalah Kebutaan Rohani
Menyangkal diri berarti menyangkal nafsu-nafsu kedagingan: menolak segala bentuk percabulan, tidak menyembah berhala dengan menyembah kenikmatan hidup, harta dan kekuasaan, tidak membiarkan diri dikuasai iri hati, kemarahan/dendam, egoisme (Galatia 5:19-21a).
Memikul salib setiap hari, bukan berarti dituntut untuk menjadi martir, tetapi dituntut untuk selalu rela berkorban bagi orang lain, khususnya bagi mereka yang sedang membutuhkan pertolongan, seperti Kristus yang rela memanggul salib untuk menyelamatkan kita semua.
Lihat juga: Tuhan Setia Mengirim Pertolongan
Mengikuti ajaran-ajaran Kristus berarti kita mau mengasihi semua orang tanpa kecuali, mau mengampuni semua yang bersalah termasuk mereka yang sangat menyakiti hati, seperti Kristus yg mengampuni semua orang yang karena iri hati tega menyalibkan Dia.
Bukan hanya mengampuni, malah Dia tetap mengasihi mereka dan memohonkan pengam punan Allah bagi mereka.
Lihat juga: Bangga Salib Yesus
Kristus mengatakan apa gunanya kita mendapatkan semua yang diinginkan, kalau pada akhirnya keinginan-keinginan itu justru membawa penderitaan?
Janganlah menukarkan kesenangan dan kepuasan sesaat dengan kebahagiaan dan kedamaian sejati.
Lihat juga: Berpuasa untuk Memperbaiki Relasi dengan Allah
Untuk dapat lepas dari godaan kenikmatan, terkadang memang sangat berat. Karena itu kita harus melatih diri dengan cara berpuasa, bermati raga, banyak berdoa dan terus mempelajari serta melakukan ajaran-ajaranNya.
Nabi Musa memberi pesan terakhir kepada bani Israel agar mereka berani memilih jalan kehidupan, yaitu dengan taat dan tekun melaksanakan segala kehendak Allah, lepas dari mengerti atau tidak.
Lihat juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Pujilah Tuhan
Kristus mengajak kita semua untuk bersama-sama mengikuti Dia yaitu dengan menyangkal diri dan memikul salib dibelakangNya.
Maka marilah dalam masa pra Paskah ini, kita lebih bersungguh-sungguh untuk semakin mau dan mampu bertekun hidup di dalam jalan Allah, konsisten dengan pilihan untuk memilih jalan kehidupan dan saling meneguhkan untuk menyangkal segala nafsu-nafsu kedagingan serta mau berbuat banyak kasih seperti yang diajarkan Kristus.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Prapaskah Bersama St. Fransiskus Assisi: Tanda Salib
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.