Panduan dari IDAI untuk Isolasi Mandiri Anak-anak

HATIYANGBERTELINGA.COM – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerbitkan panduan isolasi mandiri (isoman) untuk anak-anak dan keluarga yang positif terjangkit COVID-19.

Mengutip dari panduan resmi IDAI, pada Kamis (1/7/2021), terdapat sejumlah syarat yang harus diperhatikan para orang tua terkait isolasi mandiri anaknya.

Pertama, anak yang positif COVID-19 tidak bergejala (asimptomatik), atau bergejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam.

Syarat selanjutnya adalah anak aktif dan dapat makan-minum.

Orang tua juga harus menerapkan etika batuk kepada anak dan memantau gejala atau keluhan.

Lalu, orang tua juga perlu melakukan pemeriksaan suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam).

Lingkungan rumah/kamar juga disarankan memiliki ventilasi yang baik.

IDAI menjelaskan, orang tua dapat tetap mengasuh anak yang positif COVID-19.

Orang tua atau pengasuh disarankan yang risiko rendah terhadap gejala berat COVID-19.

Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama. Namun, jika orang tua dan anak berbeda status COVID, disarankan berikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah.

Jangan lupa, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan psikologis pada anak.

Ada pun protokol isoman yang direkomendasikan oleh IDAI sebagai berikut.

Pertama, adalah dengan tetap di rumah, menggunakan masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, dan menerapkan etika batuk.

Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker, dianjurkan untuk tetap menggunakan masker di rumah, dan terpasang tepat.

Berikan “istirahat masker” jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh.

Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur.

Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.

Selain masker, orang tua juga harus memeriksa suhu tubuh anak di pagi dan sore hari, pun dengan saturasi oksigen dan frekuensi nadinya.

Pantau laju napas, dan jangan lupa berikan bayi ASI dan anak dengan makanan bergizi.

Selesai isolasi, umumnya gejala akan hilang dalam 14 hari.

Dianjurkan melakukan pemeriksaan swab ulang 10-14 hari setelah terjadi gejala atau setelah swab pertama positif (bila tidak bergejala).

Bila tidak bisa melakukan pemeriksaan swab, maka disarankan isolasi 10 hari ditambah 3 hari setelah bebas gejala.

Pada penderita dengan gejala berat atau pasien kronik, umumnya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang akan menentukan kapan selesai isolasi.

IDAI mengatakan, anak perlu segera dibawa ke rumah sakit apabila anak banyak tidur, napasnya cepat, ada cekungan di dada, hidung kembang kempis, saturasi oksigen < 95 persen, mata merah, ruam, leher bengkak, demam > 7 hari, kejang, tidak bisa makan dan minum, mata cekung, buang air kecil (BAK) berkurang, dan terjadi penurunan kesadaran.

Selain itu, dalam panduan yang bisa diakses di laman resmi IDAI ini juga ada panduan bagi bayi lahir dengan ibu terkonfirmasi COVID-19, alat dan obat-obatan yang perlu disediakan di rumah, cara cuci tangan, etika batuk dan bersin, disinfeksi ruangan, dan logbook pemantauan selama isoman.

 


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Kiat Cegah Nyeri Punggung Saat Bekerja
    • April 22, 2025

    HATIYANGBERTELINGA.COM – Saat bekerja terkadang berjam-jam berlalu tetap duduk di satu tempat, mata terpaku pada layar, bahu merosot, dan punggung perlahan melengkung menjadi bungkuk, hal itu dapat membahayakan tulang belakang

    Cara Praktis Deteksi Masalah Jantung
    • April 21, 2025

    HATIYANGBERTELINGA.COM – Dokter ahli bedah jantung mengemukakan pentingnya kemampuan mengenali pertanda masalah jantung dalam upaya mendeteksi dini gangguan dan mendapatkan pertolongan medis yang dibutuhkan segera. Melansir Medical Daily pada Senin

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Doa Penutup Kegiatan

    Doa Penutup Kegiatan

    Kita Punya Guardian Angel

    Kita Punya Guardian Angel

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading