07 October 2024

HATIYANGBERTELINGA.COM – Saat mengalami stres saat bekerja, merasa gelisah secara fisik dan emosional, otot akan menegang yang bisa menyebabkan sakit punggung.

Ditulis laman Well and Good, Rabu (17/4/2024), profesor di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di UT Southwestern Medical Center di Dallas Kavita Trivedi, DO mengatakan saat stres banyak hal terjadi dan salah satu gejalanya adalah sakit punggung.

Lihat juga: Tujuh Cara Kelola Stress

Lihat juga: Kiat Kelola Stres sebagai Orang Tua

Hal ini terjadi karena tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres ketika kelenjar adrenal membuang hormon epinefrin (adrenalin), norepinefrin, dan kortisol ke dalam tubuh Anda.

Bahan kimia ini adalah bagian dari respons melawan-atau-lari tubuh Anda dan dapat meningkatkan regulasi reseptor rasa sakit, kata Dr. Trivedi.

Saat Anda menyadari bahwa Anda stres, pikirkan bagaimana tubuh Anda meresponsnya. Otot-otot di bahu dan leher Anda mungkin tegang. Mungkin rahang Anda juga menegang.

Lihat juga: Kafein Bantu Redakan Sekaligus Picu Sakit Kepala

Lihat juga: Rutin Makan Buah Anggur dapat Kurangi Risiko Sakit Jantung

“Saat stres, kecenderungan alami tubuh adalah mencoba melindungi dirinya sendiri, dan kita melakukannya dengan mengencangkan dan mengencangkan,” jelas Dr. Trivedi.

Jadi, Anda tidak hanya akan merasa lebih tidak nyaman, tetapi rasa sesak itu bisa langsung berubah menjadi rasa sakit. Dan di situlah nyeri punggung muncul. Ketegangan otot akibat stres yang mempengaruhi tubuh bagian atas (leher, bahu) saling terhubung, karena kelompok otot yang sama yang melapisi seluruh tulang belakang Anda, dari atas ke bawah, kata Dr. Trivedi.

Lihat juga: Kenali Gejala Stres Anak

Lihat juga: Yura Yunita: Menulis Lagu dapat Hilangkan Stres

“Jika bagian atas punggung Anda kencang, pada akhirnya bagian tersebut dapat turun ke rantai untuk mengencangkan punggung bawah Anda juga,” jelasnya.

Orang yang melaporkan stres berat hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri pinggang dibandingkan mereka yang tidak mengalami stres, menurut sebuah studi pada Juli 2021 di Scientific Reports.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Frontiers in Public Health pada bulan Agustus 2020 terhadap petugas kesehatan yang mengalami nyeri punggung bawah menemukan bahwa mereka yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi dua kali lebih mungkin melaporkan nyeri punggung dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat stres yang rendah.

Lihat juga: Enam Kiat Buat Mood Kerja Selalu Baik

Lihat juga: Sering Lupa Nama Orang? Obatnya Tenyata Cuma Tidur Berkualitas

Untuk meredakan ketidaknyamanan dalam jangka pendek, Dr. Trivedi mengatakan Anda dapat konsumsi obat anti inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil) atau naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol) untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Selain itu gunakan bantal pemanas pada area yang nyeri untuk mengendurkan otot atau oleskan obat topikal atau tempelan pereda nyeri.

Lihat juga: Lima Mitos-Fakta Seputar Kesehatan Anak

Lihat juga: Manfaat Kesehatan Tidur Siang

Jika sakit punggung Anda berhubungan dengan stres, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Salah satunya adalah melakukan pengecekan diri untuk mengidentifikasi pemicu stres apa yang menjadi penyebab utama.

Selain itu, menggabungkan manajemen stres untuk sakit punggung berarti mengandalkan beberapa keterampilan penghilang stres, seperti pernapasan dalam, peregangan, yoga, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, atau melakukan hal-hal yang menurut Anda menyenangkan, yang semuanya dapat membantu.

Lihat juga: Lakukan 12 Hal “Kecil” Ini Agar Pasangan Semakin Cinta

Lihat juga: Seberapa Lekat Anda dengan Pasangan? Kenali Tipe-tipe Kelekatannya!


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading