Bertobat dengan Berbuat Kasih

Kisah Para Rasul 25:13-21,

Yohanes 21:15-19

Shalom,

Dalam perjamuan makan malam terakhir, Petrus mengatakan kepada Kristus bahwa dia rela menyerahkan nyawanya untuk dapat selalu mengikuti Kristus (Yohanes 13:37).

Saat itu Kristus memperingatkan Petrus untuk berhati-hati karena dia akan tergoda untuk menyangkal Dirinya.

Di kediaman Hanas, mertua Imam Besar Kayafas, ketika Kristus sedang diadili, Petrus ternyata benar-benar menyangkal mengenal Kristus, malahan sampai 3 kali (Yohanes 18:17, 25-26).

Setelah Kristus bangkit dari alam maut, Dia meminta para rasul kembali ke Galilea.

Pada suatu pagi, Kristus menampakkan Diri kepada para rasulNya di tepi danau Galilea.

Dia mengajak mereka untuk sarapan pagi bersama.

Selain untuk menyegarkan para murid, Kristus mau meyakinkan mereka bahwa Dia sungguh telah bangkit dan hidup.

Dia bukan hantu, karena hantu tidak perlu dan tidak bisa makan seperti manusia.

Lihat juga: Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Panggang, Bangkit!

Setelah sarapan,Kristus mengajak Simon Petrus berbicara dari hati kehati.

Kristus bertanya kepada Petrus, apakah dia sungguh mencintaiNya. Sampai 3 kali Kristus menanyakan hal ini kepada Petrus.

TujuanNya adalah agar dapat menghapus 3 kali pernyataannya bahwa dia bukan murid Kristus.

Dengan begitu Petrus dapat dikembalikan kepada semangat dan niatnya semula untuk rela menyerahkan nyawa untuk Kristus.

Setelah Petrus mengatakan bahwa dari kedalaman hatinya dia sungguh mencitaiNya, Kristus meminta Petrus untuk membuktikan cintanya dengan menggembalakan domba-dombaNya.

Setelah itu Kristus memberi gambaran kepada Petrus apa yang kelak akan dia alami.

Setelah tugas penggembalaanya selesai, Tuhan akan memberi kesempatan kepadanya untuk mengakhiri hidupnya di dunia, tepat seperti yang dialami Kristus, supaya dengan begitu diapun dapat mengikuti Kristus untuk bangkit dan masuk ke dalam Surga.

Ternyata setelah Petrus dapat lebih mengenal Kristus karena kebangkitan Nya, dia tidak takut atau menyangkal lagi bahwa dia adalah murid Kristus, sekali pun Kristus secara terbuka telah memberi tahu resiko yang akan ditanggungnya.

Lihat juga: Pesan Terakhir Kristus Menjelang Kenaikan ke Surga

Lihat juga: Bersatu dalam Kasih Kristus

Di Yerusalem, Paulus hampir saja dibunuh orang-orang Yahudi yang menganggap dia telah mencemarkan Bait Allah dengan membawa orang-orang kafir (bukan Yahudi) masuk ke dalamnya.

Dia diselamatkan oleh kepala pasukan Roma yang bertugas di Yerusalem.

Tetapi orang-orang Yahudi begitu marah kepada Paulus sehingga mereka menyusun rencana untuk tetap membunuh dia.

Ketika rencana pembunuhan itu diketahui, kepala pasukan memindahkan Paulus ke Kaisarea dengan pengawalan banyak tentara.

Di kota itu, mula-mula Paulus dihadapkan kepada Feliks wali negeri yang mewakili Kaisar Roma.

Feliks tidak menemukan alasan untuk meng hukum mati Paulus karena tidak ada bukti Paulus membuat kekacauan atau memberontak terhadap Roma.

Masalah perselisihan Paulus dengan pemuka-pemuka agama Yahudi, itu bukan urusannya.

Feliks malahan tertarik dengan kata-kata Paulus sehingga dia sering memanggil Paulus untuk bercakap-cakap.

Lihat juga: Quick Count: 4 Mau Jadi Suster, 3 Jadi Romo, 3 Enggak Mau Jadi Romo; Minggu Panggilan 2023

Lihat juga: Habib Masuk Ordo Yesuit!!! #Refleksi Awam tentang Hidup Panggilan

Setelah dua tahun Paulus dipenjara di Kaisarea, Feliks dipindah tugaskan dan diganti oleh Festus.

Ketika raja Agripa, orang Yahudi yang dijadikan ‘raja boneka’ Roma datang untuk menghormati Festus, dia diceritakan tentang perkara Paulus.

Raja Agripa tertarik dan memohon untuk berjumpa sendiri dengan Paulus.

Sebenarnya karena tidak menemukan kesalahan yang membahayakan keamanan, Festus ingin membebaskan Paulus.

Namun Paulus menolak penyelesaian seperti itu dan sebagai warga negara Roma dia minta perkaranya naik banding sampai ke Kaisar. Ini sebenarnya upaya dia agar dapat mewartakan Injil di Roma. Akibatnya dia masih harus tetap menderita dipenjara.

Akan tetapi Roh Kudus yang selalu membimbing Paulus membuka pikirannya bahwa dengan dibiarkan perkaranya berlarut-larut, Paulus mempunyai kesempatan untuk bersaksi tentang Kristus di hadapan pejabat-pejabat tertinggi di dareah itu seperti Feliks, Agripa dan Festus bahkan dapat membawa Injil Kristus sampai ke kota Roma yang pada saat itu merupakan kota pusat dunia.

Lihat juga: Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus

Lihat juga: Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

Petrus pernah menyangkal Kristus di saat dia seharusnya membela Kristus yang sedang diadili dan difitnah oleh saksi-saksi bayaran imam-imam kepala.

Sedangkan Paulus pernah mengira Kristus adalah penghojat Allah karena berani mengaku sebagai Putera Allah dan menyesatkan pemahaman hukum Taurat.

Tetapi dengan pembicaraan secara pribadi dan menyaksikan kebangkitan Kristus, Petrus dan Paulus sungguh-sungguh bertobat.

Mereka berdua bahu membahu mewartakan Injil dan memelihara domba-domba Kristus sampai ke ujung/pusat dunia, kota Roma.

Mereka rela menyerahkan seluruh hidup mereka untuk Kristus dan menjadi martir yang agung.

Lihat juga: Berjaga-jagalah agar Tidak Jatuh ke dalam Dosa

Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat

Sebagai manusia, kita sering berdosa. Sudah tidak terhitung berapa kali kita menyangkal ucapan sendiri untuk mau sungguh-sungguh bertobat, mau berubah, mau mengampuni yang bersalah dan bahwa kita mau menjadikan Dia sebagai satu-satunya Allah yang kita sembah.

Tetapi dengan kerahimanNya, Allah terus menerus memberi kesempatan kita untuk bertobat.

Seperti Kristus berbicara secara pribadi kepada Petrus dan Paulus dengan caraNya sendiri, Dia sering menampakkan diri secara pribadi kepada kita, melalui orang-orang di sekitar kita yang digerakkan oleh Roh KudusNya untuk mengingatkan dan menyadarkan di saat kita bersalah.

Allah juga membukakan kesempatan kepada kita untuk mewujudkan pertobatan yaitu dengan penuh kasih menggembalakan sebagian domba-dombaNya: keluarga kita dan orang-orang yang banyak bergantung pada kelebihan kita.

Lihat juga: Cinta Kasih Tuhan Mentahirkan Keluarga

Lihat juga: Sikap Asertif Selesaikan Konflik Keluarga

Dalam hal ini, apakah kita telah menjadi gembala yang baik bagi domba-domba titipan Allah itu?

Tuhan juga memberi kesempatan-kesempatan untuk mewartakan Injil yaitu dengan membuka kesempatan-kesempatan dan memberi kemampuan untuk banyak berbuat kasih.

Apakah kita mau memanfaatkannya?

Mari kita ikuti teladan Santo Petrus dan Santo Paulus.

Mari bangkit dari segala kesalahan dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang menyedihkan Kristus.

Di dalam bimbingan Roh Kudus, mari buktikan bahwa kita sungguh murid Kristus yang sejati.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Yesus Mencela Kedegilan Hati Murid-Nya

Lihat juga: Menjadi Murid yang Sama Seperti Yesus Sang Guru


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Kedatangan Kerajaan Allah

    Kebijaksanaan Salomo 7:22-8:1 Lukas 17:20-25 Shalom, Orang-orang Farisi bertanya kepada Kristus, kapan kerajaan Allah akan datang. Mereka berpikir, saat Kerajaan Allah datang berarti Kekaisaran Roma yang menjajah mereka akan runtuh.

    Keselamatan dalam Bersyukur

    Kebijaksanaan Salomo 6:2-11 Lukas 17:11-19 Shalom, Dalam perjalanan dari provinsi Galilea ke Yerusalem yang di Yudea, Kristus melewati perbatasan antara provinsi Samaria dan Galilea. Karena diperbatasan, penduduk di situ campuran

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Kultus Orang Kudus Bukan “Paganisme Disulap”

    Kultus Orang Kudus Bukan “Paganisme Disulap”

    Menguasai Lidah (Rekaman Pewartaan Mimbar)

    Menguasai Lidah (Rekaman Pewartaan Mimbar)

    Berkat Imam, Kuasa Rahmat Kristus Mengalir dalam Kehidupan

    Berkat Imam, Kuasa Rahmat Kristus Mengalir dalam Kehidupan

    Pendidikan Bernafas Eros

    Pendidikan Bernafas Eros

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading