
Keluaran 14:15-15:1, Roma 6:3-11, Lukas 24:1-12
Shalom,
Bacaan-bacaan kitab suci ini diambil dari bacaan liturgi Misa Malam Paskah karena sejak Jumat sampai Sabtu petang, tidak ada Misa. Hal ini untuk mengajak kita memahami kesedihan, kegelisahan serta kesepiannya murid-murid Kristus setelah Firman yang menjadi manusia itu wafat.
Kristus disalibkan pada hari Jumat siang. Hari Sabtu adalah hari Sabat.
Lihat juga: Hari Raya Kabar Sukacita
Lihat juga: Tuhan Pasti Membantu Kita Hari Demi Hari
Untuk menjaga kekudusan hari sabat, Yusuf dari Arimatea dan Nicodemus, yang selama ini ‘diam-diam’ telah menjadi murid Kristus, meminta izin dari Pontius Pilatus agar boleh memakamkan Jenasah Yesus.
Biasanya penguasa Roma memang sengaja membiarkan mayat orang-orang yang disalibkan tergantung berhari-hari, untuk menimbulkan efek jera bagi orang yang mencoba memberontak atau berbuat sangat jahat.
Pilatus mengabulkan permintaan itu. Tetapi karena hari sudah hampir malam, jenazah Yesus belum sempat diurapi.
Lihat juga: Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita
Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Panggang, Bangkit!
Pada Minggu dini hari, pada kesempatan pertama yang memungkinkan setelah hari Sabat berlalu, beberapa wanita pergi ke kubur untuk mengurapi jenazah Kristus sesuai adat Yahudi.
Mereka sudah membawa rempah-rempah dan minyak mur. Saat sampai di makam, ternyata batu besar penutup makam telah terguling.
Tanpa memperdulikan siapa yang melakukannya atau mengapa batu tersebut dapat terguling, mereka masuk ke dalam makam.
Lihat juga: Ilmuwan Temukan Fakta Baru Relikwi Rasul Filipus dan Yakobus
Lihat juga: Pater Tuan Kopong MSF: Katolik Adalah Anugerah untuk Negeri Ini
Sesampai di dalamnya, mereka sangat terkejut karena ternyata jenazah Yesus sudah tidak ada.
Ketika mereka sedang kebingungan, malaikat Allah menampakkan diri untuk memberi tahu bahwa Kristus telah bangkit, sesuai dengan yang telah dikatakanNya saat Dia di Galilea.
Para wanita itu adalah wanita-wanita yang telah dengan sangat setia mengikuti Kristus dari provinsi Galilea sampai ke Yerusalem di Yudea.
Lihat juga: Paus Fransiskus: Menyakiti Perempuan Berarti Menghina Tuhan
Lihat juga: Pastor Kopong Malu, Sedih, Prihatin Ada Oknum Katolik “Menjual” Ayat Alkitab untuk Membela Israel
Mereka juga dicatat Alkitab sebagai wanita-wanita yang ada di kaki salib Kristus, menemani Maria Bunda Yesus dan melihat di mana jenazah Kristus dimakamkan (Lukas 23:49, 55).
Mereka adalah Maria Magdalena, Maria istri Kleofas yang bersaudara dengan bunda Maria ibu Yesus, dan Yohana, istri Khuza, bendahara raja Herodes (Lukas 8:3, 24:10).
Setelah melihat makam yang telah kosong, para wanita itu segera menemui para rasul untuk menceritakannya. Tetapi meski wanita-wanita itu sudah mereka kenal lama, kali ini para rasul tidak percaya dengan apa yang dikatakan para wanita itu.
Lihat juga: Peringatan Wajib St. Perawan Maria Bunda Gereja
Lihat juga: Paus Fransiskus Minta Bunda Maria Melindungi Korban Bom Katedral Makassar
Mereka berpikir para wanita itu mengalami halusinasi karena kesedihan yang mendalam. Akan tetapi Simon Petrus segera pergi ke makam dan ia melihat pintu makam telah terbuka dan di dalamnya hanya ada kain kapan.
Saat itu Petrus belum mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi.
Kristus memang sebelumnya beberapa kali mengatakan bahwa setelah Dia dibunuh, pada hari ketiga Ia akan bangkit.
Lihat juga: Yesus Membangkitkan Segala Macam Kematian Lainnya
Lihat juga: Dari Getsemani ke Golgota
Tetapi Petrus dan para rasul lainnya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan kebangkitan orang mati, karena memang belum pernah terjadi.
Sesudah Kristus beberapa kali menampakkan Diri, barulah mereka percaya bahwa Kristus telah bangkit dari kematian.
Jadi kepercayaan para rasul bukan berdasarkan kesaksian para wanita (kesaksian orang lain) tetapi karena mengalami dan menyaksikannya sendiri.
Lihat juga: Menjadi Saksi Kristus
Lihat juga: Menjadi Saksi Kehadiran Kristus
Kebangkitan dari kematian adalah sesuatu yang sangat amat luar biasa dan di luar nalar manusia.
Tetapi dengan begitu, Allah menunjukkan kuasaNya yang tidak terbatas.
Kebangkitan itu telah menghancurkan kuasa iblis yang membuat hidup manusia terjerat kenikmatan dosa dan tidak dapat memperoleh kebahagiaan kekal.
Lihat juga: Berjaga-jagalah agar Tidak Jatuh ke dalam Dosa
Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat
Nenek moyang bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan kejam di Mesir oleh kuasa Tuhan yang maha dahsyat.
Tetapi hanya beberapa waktu setelah mereka meninggalkan Mesir, Firaun raja Mesir mengerahkan bala tentaranya untuk mengejar dan menangkap mereka kembali.
Inilah suatu gambaran bahwa setelah kita dibebaskan Kristus dari kutukan dosa yang membawa maut, iblis tidak akan melepaskan kita begitu saja.
Ia akan mencari kesempatan untuk mengejar dan ‘menangkap’ kita kembali.
Lihat juga: Yesus Mendidik Orang Berdosa, Bukan Dirajam
Lihat juga: Dosa Tidak Pernah Bercanda, Kristus Telah Menebus Kita
Suatu saat orang-orang Israel berada dalam posisi yang sangat terjepit. Mereka tidak bisa bergerak maju lagi, karena di depan mereka terbentang Laut Teberau yang luas, sedangkan di belakang, bala tentara Mesir sudah semakin dekat.
Akan tetapi Allah kembali menunjukkan kuasaNya yang dahsyat.
Lihat juga: Pastor Kopong MSF Ajak Perdamaian Tanpa Merusak, Tidak Ada Bela Israel Atau Bela Hamas!
Lihat juga: Arkeolog Israel Temukan Gulungan Baru Naskah Laut Mati, Isinya Alkitab: Zakharia dan Nahum
Dengan mengetukkan tongkat ke air, Musa membuat air laut terbelah sehingga bani Israel dapat menyeberang.
Saat tentara Mesir tetap mengejar, Musa mengetukkan tongkatnya lagi sehingga bala tentara Mesir yang perkasa, hancur dan tewas dalam sekejap.
Bani Israel melihat dan mengalami sendiri bagaimana melalui air laut itu, Tuhan telah menyelamatkan mereka dan memungkinkan mereka untuk memperoleh kehidupan baru.
Lihat juga: Menerima dan Mengalirkan Air Kehidupan
Lihat juga: Memilih Jalan Kehidupan
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa seperti bani Israel telah diselamatkan Tuhan melalui air, sebagai murid-murid Kristus kita telah diselamatkan melalui air baptis.
‘Tidak tahukah kamu bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis (dibenamkan) dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru’ (Roma 6:3-4).
Melalui baptisan, kita dibersihkan dari kutukan dosa lama dan dianugerah kan kekuatan adi kodrati untuk dapat lebih mengenal dan taat kepada Allah.
Lihat juga: Menghayati Makna Pembaptisan
Lihat juga: Dibaptis: Diangkat Menjadi Anak Allah
Untuk mengingatkan kita akan hal ini, dalam Misa malam Paskah, kita diajak mengulangi janji-janji Baptis yang telah kita ucapkan saat menerima Sakramen Baptis.
Kita bukan hanya harus ingat akan janji-janji itu saja tetapi juga memanfaatkan kuasa dari baptisan yang telah diterima untuk mengalahkan godaan dosa.
‘Manusia lama kita telah turut disalibkan (melalui baptisan) supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita mengham bakan diri lagi kepada dosa’ (Roma 6:6).
Jangan biarkan iblis menjerat dan menyandera kita kembali.
Lihat juga: Bertobatlah, Manfaatkan Kerahiman Tuhan
Lihat juga: Keberanian untuk Bertobat
Kristus telah bangkit untuk mengalahkan kuasa dosa dan menghancurkan kematian.
Dia yang telah membuktikan kasihNya yang teramat dalam kepada kita, mengajak kita mengambil bagian dalam kebangkitanNya.
Ia ingin kita bangkit dari segala dosa dan kebiasaan-kebiasaan buruk sehingga semakin hari semakin dapat mengasihi Allah dan sesama.
Lihat juga: Menjadi Wajah Belas Kasih Allah
Lihat juga: Jangan Melupakan Kasih Allah
Hanya dengan begitu kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang berbahagia.
Kuasa Kebangkitan itu harus benar-benar kita alami secara pribadi, bukan hanya karena tertulis di Alkitab atau karena mendengar kesaksian orang lain, supaya kita dapat sungguh-sungguh mensyukurinya dan mau mewartakan kebangkitan itu kepada semua orang.
Tuhan memberkati kita. Alleluya.
Lihat juga: Beritahukanlah Segala yang Yesus Perbuat Padamu
Lihat juga: Bersama Yesus Pergi Beritakan Injil ke Tempat Lain
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.