
HATIYANGBERTELINGA.COM – Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto menyebut hukuman fisik sudah tidak relevan dan tidak efektif dilakukan dalam mendidik anak di masa kini.
“Penelitian menunjukkan bahwa hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis,” kata Kasandra melansir ANTARA, Minggu (13/4/2025).
Lihat juga: Anak Sering Tonton Video Pendek Turunkan Minat Belajar
Lihat juga: Orang Tua Perlu Kontrol Penggunaan Gawai Anak
Mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023, Kasandra mengatakan bahwa fisik yang menyakitkan hanya akan melukai fisik dan psikis anak tanpa adanya jaminan perbaikan sikap di masa depan.
Dibandingkan menggunakan hukuman fisik untuk menimbulkan efek trauma dan membahayakan anak, orang tua dapat menggunakan hukuman disiplin positif yang lebih sesuai dengan masa kini.
Lihat juga: Kiat Strategi T.E.R.A.T.U.R Anak Masuk Sekolah
Lihat juga: Cegah Pelecehan Anak dari Pelaku Child Grooming
Hukuman itu menggunakan pendekatan yang menekankan pada pengertian dan komunikasi.
Misalnya, menjelaskan kepada anak mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan membantu mereka memahami konsekuensinya.
Lihat juga: Kiat Bimbing Anak Agar Tidak Ikut-ikutan Sedang Viral
Lihat juga: Anak Mendengkur Jadi Sinyal Bahaya
Hukuman juga dapat dilakukan dengan memberikan konsekuensi yang relevan dengan tindakan anak.
Ia mencontohkan jika anak merusak mainan, mereka tidak dapat bermain dengan mainan tersebut untuk sementara waktu, sehingga anak memahami hubungan antara tindakan dan konsekuensi.
Lihat juga: Ikatan Batin Ibu-Anak Pengaruhi Tumbuh Kembangnya
Lihat juga: RIP Ompung Pastor Anselmus, Sahabat Anak Bina Iman Santa Clara
“Kita sebagai orang tua juga bisa memberikan waktu tenang untuk anak agar mereka dapat merenungkan perilaku mereka. Ini bukan hukuman, tetapi kesempatan untuk menenangkan diri dan berpikir tentang tindakan mereka,” katanya.
Apabila anak mulai berperilaku buruk, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak dari perilaku negatif ke aktivitas-aktivitas yang menyenangkan atau kreatif.
Lihat juga: Tips Ajarkan Anak Menabung
Lihat juga: Anak Batuk Tidak Boleh Dalam Posisi Tidur
Di sisi lain orang tua dapat memberikan penguatan mental secara positif melalui pujian atau penghargaan ketika anak menunjukkan perilaku baik, dengan tujuan memotivasi anak untuk terus berperilaku positif.
Opsi lainnya yakni melibatkan anak dalam diskusi tentang perilaku mereka dan mencari solusi bersama.
Lihat juga: 10 Rahasia Buat Anak Jadi Lebih Cerdas
Lihat juga: Edukasi Bermain Bentuk Perilaku Bersih Anak
Ini membantu anak merasa dihargai dan lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka.
“Kemudian kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Anak sering kali meniru perilaku orang dewasa, jadi menunjukkan perilaku yang diinginkan adalah cara yang efektif untuk mendidik mereka,” ujar Kasandra.
Lihat juga: Anak di Bawah 8 Tahun Rentan Mata Juling
Lihat juga: Empat Cara Kenalkan Anak Label Makanan Kemasan Agar Tidak Keracunan
Sedangkan, hal terakhir yang ia sebutkan yakni mengajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain.
Diskusikan bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi orang lain dan pentingnya bersikap baik.
Lihat juga: Tiga Dampak Bullying Anak Berawal dari Rumah
Lihat juga: Pentingnya Mengobrol dengan Anak-Remaja
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.