12 December 2024
IMG_20230625_234339

HATIYANGBERTELINGA.COM – Serangan jantung merupakan salah satu kondisi medis yang serius, yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita jantung siaga di Indonesia sebesar 1,4 persen dari total populasi, atau sekitar 3,2 juta orang yang didiagnosis menderita jantung siaga yang bisa saja menjadi serangan jantung.

Lihat juga: Olahraga Aerobik Cegah Serangan Jantung

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Cinere dr. Sidhi Laksono Purwowiyoto, Sp.JP (K), FIHA, menyebutkan jika serangan jantung adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terputus, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otot jantung dan jika tidak segera ditangani, dapat mengancam nyawa seseorang.

Lihat juga: Rutin Makan Buah Anggur dapat Kurangi Risiko Sakit Jantung

“Gejala serangan jantung dapat bervariasi, tetapi yang paling umum termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan kelelahan yang tak terduga,” ujar Sidhi dalam siaran resminya, Minggu (25/6/2023).

Faktor Penyebab 

Sebagian orang beranggapan bahwa berolahraga secara berlebihan dapat berakibat serangan jantung, namun menurut dokter yang menempuh pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia ini menyebutkan bahwa faktor utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Lihat juga: Tips Diet Sehat untuk Penderita Obesitas

Lihat jug: Obesitas Picu Serangan Jantung, Segera Ukur Lingkar Perut IMT

Mulai dari pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, faktor stres kronis juga mendukung peningkatan tekanan darah dan membuat jantung seseorang bekerja lebih keras untuk memompa darah.

“Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat diperparah jika seseorang memiliki kondisi medis seperti diabetes, kolesterol tinggi, ataupun masalah kesehatan,” ujarnya Sidhi lebih lanjut.

Lihat juga: Olahragalah dengan Dosis Tepat Agar Tak Berdampak Buruk

Lihat juga: Tips Lakukan Pijat Saat Orang Alami Gejala Henti Jantung

Pencegahan

Untuk mencegah serangan jantung, berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan agar seseorang dapat meminimalisir dan membantu dalam pencegahan terkena serangan jantung:

1. Berolahraga secara teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Lihat juga: Ini Jenis Olahraga Baik untuk Penderita Hipertensi

Lihat juga: Manfaat dari Efek Tidur Siang Sesaat

Disarankan untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda, selama setidaknya 30 menit sehari, sebanyak 3- 5 kali seminggu.

2. Mengonsumsi makanan yang sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Lihat juga: 13 Makanan Sehat untuk Wanita

Lihat juga: Lima Tempat Penduduk Sehat dan Panjang Umur

Hindari makanan yang tinggi lemak dan kolesterol seperti makanan cepat saji dan goreng-gorengan.

3. Menjaga berat badan yang sehat

Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko jantung siaga.

Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah jantung siaga.

Lihat juga: Berapa Lama Tubuh Manusia Bertahan Hidup Tanpa Makan dan Minum?

Lihat juga: Kenali Ciri Pusing Pertanda Vertigo

4. Menghindari kebiasaan merokok

Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko jantung siaga.

Jika Anda merokok, segeralah untuk berhenti merokok.

5. Mengurangi jumlah konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko jantung siaga.

Lihat juga: Milenial Banyak Alami Hipertensi, The Silent Killer Usia 22-40 Tahun

Disarankan untuk hanya mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang atau kurang, dan sebaiknya menghindari minuman beralkohol jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.

Menjalani gaya hidup yang sehat membantu mencegah jantung siaga dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan, meskipun faktor risiko lain seperti kondisi medis, faktor keturunan atau paparan lingkungan yang tinggi belum bisa dikontrol.

Untuk itu penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi gejala kesehatan yang muncul.

Lihat juga: Lansia Latihan 30 Menit dapat Cegah Jatuh Sekaligus Tetap Aktif

Lihat juga: Perbanyak Langkah Jalan Kaki Tiap Hari dapat Perpanjang Usia


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading