Tujuh Tips Kebiasaan Digital yang Baik untuk Anak
HATIYANGBERTELINGA.COM – Bagi anak-anak menggunakan teknologi digital dan mengakses dunia maya sudah bukan menjadi barang yang asing.
Memiliki keterampilan saat menggunakan teknologi digital dapat membantu anak-anak bertahan hidup di era digital.
Berikut tujuh kebiasaan yang baik diterapkan pada anak saat menggunakan teknologi seperti dibagikan Kaspersky, dilansir hari Sabtu (29/1/2022).
Pertama, Jadwal waktu tanpa gawai
Anak-anak banyak menghabiskan waktunya sehari-hari menggunakan gawai digital.
Jika tidak diatur dengan baik, penggunaan gawai dapat menimbulkan rasa ketergantungan.
Baca juga: Kiat Tumbuh Kembangkan Potensi Prestasi Anak
Agar anak tidak melulu di depan gawai, berikan batasan waktu menggunakan teknologi digital.
Cara yang paling mudah, tidak boleh menggunakan gawai menjelang waktu tidur, perangkat harus dimatikan atau dibisukan semalaman.
Orang tua juga perlu membuat kesepakatan dengan anak soal kapan tidak boleh menggunakan ponsel, misalnya saat waktu makan.
Kedua, Disiplin mengisi daya baterai
Orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak bahwa ponsel menggunakan baterai yang harus diisi ulang dayanya supaya dapat tetap menyala.
Baca juga: Kiat Bagi Orang Tua untuk Optimalkan Fungsi Sensoris Anak
Ajak anak meninggalkan ponsel mereka di luar kamar untuk mengisi daya, misalnya sebelum tidur malam supaya mereka tidak main ponsel.
Ketiga, Keamanan
Anak harus berhadapan dengan isu keamanan, baik di dunia maya maupun nyata ketika mereka mengakses internet.
Berkaitan dengan keamanan di dunia nyata, beri tahu anak mereka tidak boleh menatap ponsel saat sedang menyeberang jalan atau naik-turun tangga.
Di dunia maya, beri tahu anak tentang situs yang mencurigakan.
Baca juga: Lima Aspek Penting Memilih Permainan Anak
Minta mereka tidak sembarangan mengunjungi website, memasukkan kata sandi dan informasi pribadi.
Orang tua juga harus mengajari anak untuk tidak membagikan dokumen pribadi, informasi kartu kredit dan foto secara sembarangan.
Pasang aplikasi atau fitur yang dapat membantu anak terhindar dari konten yang berbahaya.
Keempat, Batasi notifikasi
Orang dewasa pun sering hilang konsentrasi ketika gawai mereka terus mengirimkan notifikasi, apalagi anak-anak.
Batasi notifikasi di perangkat supaya mereka tidak mudah teralih saat mengerjakan tugas sekolah.
Kelima, Etika digital
Sama seperti dunia nyata, sebenarnya ada aturan tidak tertulis yang berlaku di dunia maya.
Orang dewasa mungkin mudah memahami etikanya, namun, anak-anak tentu perlu bantuan.
Diskusikan etika di dunia digital dengan anak, misalnya berkomunikasi melalui email berbeda dengan saat menggunakan pesan instan.
Biasakan anak bertanya pada dirinya sendiri sebelum mengunggah sesuatu di media sosial, seperti apakah hal-hal seperti ini boleh dikatakan.
Beri pemahaman juga mengenai konsekuensi yang akan diterima jika misalnya menulis sesuatu yang menghina orang lain di media sosial.
Keenam, Mengelola informasi
Menggunakan teknologi digital menyebabkan penggunanya harus bisa mengingat sejumlah informasi, terutama yang digunakan untuk masuk ke sebuah akun.
Ajari anak untuk mengelola informasi, seperti mengingat nomor ponsel dan kata sandi.
Ajari juga mereka tentang membuat cadangan untuk informasi yang penting, misalnya menggunakan flashdisk atau penyimpanan di cloud.
Jangan lupa diskusikan bahwa informasi tersebut tidak dapat dibagikan sembarangan.
Ketujuh, Jadwal detoks digital
Teknologi digital hadir hampir di semua aspek kehidupan anak-anak, mereka dapat saja terpapar informasi secara berlebihan.
Orang tua dapat berdiskusi dengan anak bahwa internet bukan prioritas kehidupan mereka.
Baca juga: Empati Anak Perlu Dikembangkan Dalam Era Digitalisasi
Setelah membuat jadwal menggunakan gawai, termasuk aturan menggunakan media sosial, terapkan juga detoks digital secara rutin agar anak tidak melulu menggunakan gawainya.
Simpan gawai anak selama beberapa waktu dan ajak anak melakukan kegiatan di dunia nyata seperti olahraga, bermain dengan teman atau berwisata. Selama kegiatan itu, tidak boleh menggunakan gawai.
Orang tua akan menjadi contoh yang paling efektif soal menggunakan gawai.
Meski pun sulit, jika terus dibiasakan, maka kebiasaan seperti ini dapat membantu anak-anak terhubung ke lingkungan sekitar mereka.
Baca juga: Cara Latih Sosialisasi Anak yang Pasif Lama di Rumah
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
4 thoughts on “Tujuh Tips Kebiasaan Digital yang Baik untuk Anak”