
2 Korintus 12:1-10
Matius 6:24-3
Shalom,
Kristus berpesan kepada kita: ‘Janganlah khawatir akan hidupmu.’
Pesan ini bukan berarti kita tidak boleh merasa khawatir, tetapi agar jangan sampai kekhawatiran begitu menguasai hati dan pikiran sehingga kita menjadi tersiksa karena ketakutan akan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Selain itu, di dalam kekhawatiran seperti itulah, iblis akan mudah menjatuhkan kita ke dalam berbagai dosa.
Kekhawatiran sebenarnya tidak selalu buruk, karena dapat membuat kita men jadi lebih berhati-hati dalam berkata-kata atau berbuat.
Tetapi janganlah kekawatiran begitu menguasai kita, karena meskipun segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang pasti, tetapi kita memiliki Tuhan yang Maha Kuasa yang sangat mengasihi kita.
Tuhan tidak pernah lalai mencukupi kebutuhan kita, seperti orang tua yang baik yang selalu memperhatikan kebutuhan anak-anak yang dikasihinya.
Akan tetapi Allah juga tahu bahwa kita sering tergoda untuk memiliki sesuatu, hanya untuk memenuhi nafsu kedagingan, bukan karena kebutuhan, sehingga tidak semua yang kita inginkan akan diberikanNya.
Lihat juga: Melakukan Kehendak Allah yang Sesungguhnya
Lihat juga: Kuasa Kristus Mampu Mengubah Segalanya
Di dalam kehidupan yang paling sering membuat orang terbenam dalam kekhawatiran adalah masalah kesehatan dan uang.
Bukan hanya orang-orang miskin yang khawatir akan keuangannya, mereka yang kayapun dapat terus khawatir tidak bisa memenuhi segala ambisi dan keinginannya yang tidak pernah terpuaskan.
Dalam hal inilah Kristus memperingatkan kita: ‘Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Kamun tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon’.
Secara harafiah, mamon berarti suatu barang yang diandalkan.
Dalam ayat ini mamon ditulis dengan huruf besar, karena sering dijadikan banyak orang sama seperti Allah yang menjadi tumpuan utama mendapat pertolongan dalam mengatasi segala masalah dan perlindungan.
Dengan pemikiran seperti ini ketika hati dan pikiran sudah dikuasai kekawatiran, orang akan terpancing untuk melakukan apapun, termasuk mengorbankan siapapun dan menyisihkan iman untuk memperoleh mamon.
Salah satu penyebab utama yang sering membuat orang tenggelam dalam berbagai kekhawatiran adalah karena kita sering lalai untuk sungguh-sungguh bersyukur atas segala yang telah dianugerahkan kepada kita.
Lihat juga: Mensyukuri Kebangkitan Kristus
Lihat juga: Bersyukur dengan Ketaatan
Ketika Paulus sedang banyak dipuji, dikagumi dan dihormati banyak orang karena karunia-karunia Roh yang bekerja pada dirinya: bernubuat, berkhotbah, menyembuhkan berbagai penyakit, mengusir setan dan lainnya, dia bersaksi bahwa dia mengalami sakit penyakit yang sangat mengganggu dia dalam karya-karya pewartaannya.
Paulus menyebut sakitnya itu seperti duri dalam daging. Tidak nampak, tapi menyiksa.
Dia juga menganggap sakit penyakit itu seperti utusan iblis yang menghalangi pewartaannya.
Karena itu Paulus sampai 3 kali berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menyingkirkan sakitnya itu (2 Korintus 12:7-8).
Tetapi Tuhan menjawab dia tidak seperti yg dia harapkan: ‘Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna’ (2 Korintus 12:9).
Dengan FirmanNya ini, Tuhan meminta Paulus untuk mengingat segala karunia-karunia Roh dan pertolongan Allah yang telah banyak dia dapatkan dan alami dan jangan terpancing untuk terfokus kepada sakit dan penderitaan yang dia alami.
Sadar akan hal itu, Paulus mengerti bahwa sakit yang dia alami adalah untuk membuat dia tidak terlena dengan kesuksesan dan puja puji tetapi agar dia tetap mau tergantung kepada Allah.
Ketika dalam sakit dan kekurangannya dia tetap memuliakan Tuhan, dia telah memegahkan Allah di atas rasa mengasihani diri.
Lihat juga: Roh Kudus Memampukan Kita Mengenal Allah
Lihat juga: Menghadirkan Allah di Tengah Dunia
Firman Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk percaya penuh kepada Tuhan.
Ada banyak hal yang tidak mampu kita mengerti dan dunia sangat sering memberi sesuatu yang tidak pasti.
Tetapi kalau Allah bahkan rela menyerahkan PuteraNya sendiri yang begitu dikasihi untuk menyelamatkan kita, apalagi yang tidak mau Dia berikan untuk kebahagiaan kita? (Yohanes 3:16).
Karena itu janganlah terlalu khawatir. ‘Carilah dulu Kerajaan Allah dan kehendakNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Menghadirkan Kerajaan Allah
Lihat juga: Dibaptis: Lahir Kembali Menjadi Warga Kerajaan Allah
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.