
Efesus 2:19-22
Yohanes 20:24-29
Shalom,
Pada hari Minggu pertama setelah wafatNya di kayu salib, Kristus menampakkan diri kepada para rasul yang sedang bingung, takut, sedih dan patah harapan.
Tetapi Thomas, salah satu dari 11 rasul, saat itu tidak ada di rumah itu.
Ketika teman-temannya bersaksi bahwa mereka telah melihat Kristus, dia menolak untuk percaya.
Para rasul saat itu sedang sangat ketakutan karena khawatir ditangkap dan dibunuh oleh orang-orang Farisi dan para imam yang tentu mengenali mereka sebagai murid-murid yang selalu ada bersama Kristus.
Karena itu mereka bersembunyi di dalam sebuah rumah di Yerusalem. Tetapi Thomas malam itu tidak ada di rumah.
Artinya dia berani keluar rumah. Ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemberani, lebih dari rasul yang lainnya.
Lihat juga: Ilmuwan Temukan Fakta Baru Relikwi Rasul Filipus dan Yakobus
Lihat juga: Jangan Gelisah, Percayalah pada Allah
Delapan hari kemudian para rasul kembali berkumpul di rumah tersebut dan saat itu Thomas ada bersama dengan rasul-rasul lainnya.
Ternyata Kristus kembali menampakkan Diri kepada mereka.
Menurut tradisi Yahudi, hari Minggu dihitung sebagai hari pertama dari satu pekan.
Dengan begitu, penampakkan Kristus yang kedua kali kepada para rasul, juga terjadi di hari Minggu (dari hari Minggu ke hari Minggu berikutnya, dihitung 8 hari).
Kejadian di mana dua kali berturut-turut Kristus menampakkan Diri di saat para rasul sedang berkumpul pada hari Minggu, dijadikan dasar kebiasaan semua murid Kristus untuk selalu berkumpul pada hari Minggu, untuk mengadakan perjamuan makan seperti yang dilakukan Kristus pada Perjamuan Terakhir.
Murid-murid mengimani bahwa dalam setiap perjamuan itu, Kristus sungguh hadir di tengah-tengah mereka.
Lihat juga: Komitmen Menjadi Murid Kristus
Lihat juga: Menjadi Murid yang Sama Seperti Yesus Sang Guru
Ketika Thomas mendengar kesaksian tentang kehadiran Kristus dari teman-temannya, dia tidak percaya.
Dia malah ‘menantang’ dengan mengatakan: ‘Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan menaruh jariku ke dalam bekas paku, serta menaruh tanganku kelambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya’.
Pada saat Kristus menampakkan Diri kembali pada hari Minggu berikutnya, Kristus membuktikan kepada Thomas, tepat seperti apa yang dia syaratkan untuk mau percaya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kehadiranNya tidak nampak dengan mata, tetapi RohNya selalu ada bersama para rasul dan mengetahui segalanya.
Sadar akan hal itu, Thomas dari kedalaman hatinya berkata: ‘ Ya Tuhanku dan Allahku’.
Sapaan ini dalam Perjanjian Lama hanya ditujukan untuk Allah saja (Mazmur 35:23).
Pengakuan inipun sesuai dengan apa yang telah dikatakan Kristus sebelumnya: ‘Aku dan Bapa adalah satu’ (Yoh 10 : 30).
Dengan begitu kita dapat mengenal, melihat dan mengetahui kehendak Allah melalui Yesus Kristus.
Lihat juga: Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita
Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Panggang, Bangkit!
Di dalam setiap perayaan Ekaristi, kita tidak melihat kehadiran Kristus dengan mata, tetapi dengan iman kita yakin bahwa Dia ada dan mendengar semua doa-doa kita.
Di dalam Ekaristi, apa yang dilakukan Kristus pada perjamuan terakhir, dihadirkan kembali: Kristus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya sambil berkata: “Ambillah, inilah TubuhKu”.
Sesudah itu Ia mengambil cawan, Ia mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka sambil berkata: ‘Inilah DarahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang’ (Markus 14:22-24).
Dengan demikian, kita semua yamg hadir dalam perjamuan Ekaristi, menyantap Tubuh Kristus dan meminum DarahNya, sehingga terjadi persatuan yang agung antara Kristus dengan kita dan di antara kita semua.
Kita semua menjadi satu keluarga besar di mana setiap kita menjadi anggota keluarga Allah, yang dibangun atas dasar (kesaksian) para rasul dan (nubuat) para nabi dengan Kristus sebagai batu penjuru (Efesus 2:19-20).
Lihat juga: Berpegang Teguh pada Janji Allah
Lihat juga: Allah Tidak Pernah Tertidur
Kita memang tidak melihat Kristus dengan mata seperti mereka yang terpilih menjadi saksi hidup kebangkitanNya, tetapi kepada kita dianugerahkan iman untuk percaya.
Di dalam kepercayaan itulah kita akan memperoleh kebahagiaan, seperti yang dikatakan Kristus: ‘Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya’.
Ketika Thomas melihat sendiri apa yang dia syaratkan untuk percaya, dia sangat terkejut karena Kristus tahu apa yang dia katakan saat itu, Thomas menjadi sangat percaya.
Karena itu, dengan penuh semangat dia bersaksi tentang Kristus sampai ke Asia.
Dia menjelajahi India sampai wafat sebagai martir, mengikuti jejak GuruNya.
Semoga dengan kepercayaan kepada Kristus, kitapun senantiasa mau bersaksi tentang Siapa Kristus dan apa yang telah diajarkanNya, dalam segala perbuatan dan kata-kata, di mana pun kita berada.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Komitmen Menjadi Murid Kristus
Lihat juga: Kristus Membangun Jemaat di atas Batu Karang
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.