
Kisah Para Rasul 3:11-26, Lukas 24:35-48
Shalom,
Kleofas dan temannya segera kembali ke Yerusalem setelah mengalami perjumpaan dengan Kristus di Emaus.
Keduanya memberi kesaksian apa yang telah mereka alami dengan Kristus, kepada para rasul.
Ketika mereka sedang membicarakan hal ini, Kristus menampakkan Diri di tengah mereka.
Para murid menjadi ketakutan karena mereka pikir mereka melihat hantu.
Lihat juga: Menjadi Murid yang Sama Seperti Yesus Sang Guru
Lihat juga: Yesus Mencela Kedegilan Hati Murid-Nya
Untuk meyakinkan mereka bahwa Dia bukan hantu, Kristus memperlihatkan tangan dan kakiNya yang terluka hebat karena penyaliban.
Ia juga mengajak mereka makan bersamaNya karena kalau Dia ‘hanya’ Roh, Dia tentu tidak bisa makan seperti manusia.
Dengan cara ini Kristus juga membuktikan bahwa kebangkitanNya adalah kebangkitan Jasmani dan Rohani, bukan hanya Rohani saja.
Meskipun begitu, keberadaanNya di hadapan para rasul yang sedang berada di dalam rumah tertutup, menunjukkan Tubuh KebangkitanNya berbeda dengan Tubuh sebelum Dia wafat.
Lihat juga: Membawa yang Lumpuh ke Hadapan Kristus
Lihat juga: Bersujud di Hadapan Kristus
Santo Paulus menjelaskan tentang hal ini dengan mengambil contoh orang yang menanam pohon.
Yang ditanam berupa biji benih, tetapi yang tumbuh kepermukaan berupa pohon.
Bentuk yang ditanam berbeda dengan yang tumbuh, meskipun pohonnya sama.
Tubuh Kristus yang dimakamkan berbeda dengan yang dibangkitkan, tetapi Tubuh Kebangkitan berasal dari Tubuh jasmani (1 Korintus 15:37-38).
Lihat juga: Beristirahat di Hadapan Tuhan
Lihat juga: Mensyukuri Kebangkitan Kristus
Setelah makan, Kristus mulai mengajar para murid tentang apa yang telah terjadi padaNya.
Semuanya sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan para nabi dan yang sebenarnya telah 3 kali disampaikanNya kepada mereka sebelum Dia masuk ke Yerusalem (Lukas 9:22, 44, 18:33).
Tidak ada nabi yang dapat menyampaikan apa yang akan terjadi pada dirinya setelah kematian.
Tetapi Kristus berkali-kali mengatakan tentang apa yang akan terjadi pada DiriNya setelah Dia dibunuh.
Lihat juga: Kerahiman dan Kuasa Kebangkitan
Lihat juga: Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa
Ini menjadi bukti bahwa Dia bukan ‘hanya’ nabi tetapi sungguh Putera Allah dan bahwa Dia tetap hidup selamanya.
Dengan kebangkitanNya, Tubuh RohaniNya tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu. Ini berbeda dengan anak Yairus atau Lazarus yang dibangkitkan Kristus dari kematiannya.
Mereka tetap hidup dengan tubuh duniawi sehingga pada saatnya mereka akan mengalami kematian lagi.
Setelah membuka pikiran para rasul, Kristus memberi perintah agar mereka menyampaikan kepada segala bangsa tentang pertobatan dan pengampunan dosa, di dalam namaNya.
Lihat juga: Bangkit Bersama Kristus
Lihat juga: Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus
Pengemis lumpuh yang disembuhkan Petrus di Bait Allah, terus mengikuti Petrus dan Yohanes ketika mereka berjalan di serambi Bait Allah.
Karena itu banyak orang yang ada di sana menjadi tertarik dan mengerumuni Petrus dan Yohanes.
Kesempatan ini digunakan Petrus untuk bersaksi tentang Kristus: ‘Karena kepercayaan dalam Nama Yesus maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini. Kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua’ (Kisah Para Rasul 3:16).
Lihat juga: Berjaga-jagalah agar Tidak Jatuh ke dalam Dosa
Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Panggang, Bangkit!
Kristus memang telah dibunuh karena desakan mereka kepada Pontius Pilatus.
Tetapi ternyata NamaNya terbukti mampu menyembuhkan orang yang telah lumpuh sejak lahir. Ini menunjukkan Dia tetap hidup dan berkuasa.
Justru dengan merelakan Diri disalibkan, Kristus telah menggenapi nubuat banyak nabi tentang Mesias.
Dengan kata lain, melalui kematianNya itu, Kristus malah membuktikan bahwa Dia sungguh Mesias yang sudah berabad-abad dinantikan orang-orang Yahudi.
Petrus lalu menyampaikan pesan Kristus kepada mereka: ‘Sadarlah dan bertobatlah supaya dosamu dihapuskan’ (Kisah Para Rasul 3:19).
Lihat juga: Bertobatlah, Manfaatkan Kerahiman Tuhan
Lihat juga: Keberanian untuk Bertobat
Meskipun telah 3 tahun mengikuti Kristus dan menjadi saksi dari mujizat-mujizat yang dilakukanNya, ternyata tidak mudah bagi para rasul untuk benar-benar percaya bahwa Yesus sungguh Putera Allah.
Tetapi setelah menyaksikan sendiri kebangkitanNya dari alam maut, para rasul memiliki kepercayaan teguh, yang memampukan mereka untuk selalu taat pada ajaran-ajaranNya.
Begitu juga dengan kita saat ini. Kalau kita sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, kita harus membuktikannya dengan ketaatan kepada ajaran-ajaranNya khususnya untuk pengampunan dan pertobatan.
Lihat juga: Mengampuni, Diampuni Allah Bapa
Lihat juga: Dihakimi, Dimusuhi, Dihina, Segera Mengampuni!
Karena itu, marilah periksa diri, apakah kita sungguh telah mengampuni semua orang yang telah menyakiti dan mengecewakan kita?
Apakah hidup kita telah sungguh-sungguh didasari dengan kasih seperti yg diajarkanNya? Melalui pengampunan dan pertobatan, kita akan disembuhkan dari kelumpuhan rohani karena adanya luka-luka batin sehingga kita dapat menjalani hidup dengan damai dan bahagia.
Mari sadari bahwa kita tidak akan dapat mewartakan pengampunan dan pertobatan dengan penuh keyakinan, kalau kita sendiri belum melakukannya.
Ingatlah juga, setelah disembuhkan kita wajib menjadi saksi-saksi Kristus.
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Berani Membela Iman dan Menjadi Saksi Kristus
Lihat juga: Menjadi Saksi Kristus
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.