Kerahiman dan Kuasa Kebangkitan

Kisah Para Rasul 2:14, 22-32, Matius 28:8-15

Shalom,

Inji Matius mencatat bahwa setelah Kristus wafat di kayu salib pada hari Jumat, pada Minggu dini hari Maria Magdalena dan Maria yang lain, mengunjungi makam.

Saat mereka telah tiba di makam, terjadilah gempa bumi.

Pada saat itulah seorang malaikat menggulingkan batu besar penutup makam dan kemudian menduduki batu itu.

Malaikat itu lalu mengatakan kepada mereka bahwa Kristus telah bangkit.

Lihat juga: Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

Lihat juga: Bangkit Bersama Kristus

Dia menunjukkan di makam yang telah terbuka itu, di tempat di mana jenazah Kristus semula dibaringkan, telah kosong (Matius 28:2, 5-6).

Maka dengan perasaan yang bercampur aduk antara takut, gembira dan bingung kedua wanita itu cepat-cepat lari meninggalkan makam untuk menyampaikan kejadian itu kepada para rasul.

Dalam perjalanan, tiba-tiba Kristus menjumpai mereka.

Para wanita itu begitu terharu sehingga mereka memeluk kaki Kristus dan menyembahNya.

Lihat juga: Pater Kopong MSF: Katolik Tidak Menyembah Berhala

Lihat juga: Membawa Persembahan untuk Tuhan

Kristus lalu mengutus mereka untuk menyampaikan pesan kepada para rasul: ‘Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi ke Galilea dan di sanalah mereka akan melihat Aku’.

Kristus tahu bahwa Petrus telah 3 kali menyangkal kenal dengan Dia dan para rasul tidak satu pun ada yang berani mendampingiNya saat Dia memanggul salib ke Golgotha.

Tetapi dalam kesempatan pertama, Kristus menyebut mereka dengan sapaan yang begitu intim: ‘saudara-saudaraKu’.

Dengan kata-kata itu Kristus menunjukkan bahwa Dia telah mengampuni mereka.

Dia meminta para rasul meninggalkan Yerusalem untuk kembali ke Galilea, karena di sanalah Dia akan menjumpai mereka.

Lihat juga: Ilmuwan Temukan Fakta Baru Relikwi Rasul Filipus dan Yakobus

Lihat juga: Dipanggil untuk Berubah

Kristus memilih Galilea karena di sanalah para rasul pertama kali berjumpa dan menerima panggilanNya untuk menjadi muridNya, sekitar 3 tahun yang lalu.

Meskipun Kristus tahu para rasul tidak setia kepadaNya, Dia tidak menghukum atau membalas menjauhi mereka.

Dia malahan mengambil inisiatif pertama untuk mengampuni, menghibur dan memberi kesempatan mereka untuk memperbaiki diri.

Di sini Kristus memberi teladan sempurna bagaimana kita harus bersikap saat dikecewakan dan disakiti, karena kita sering kali begitu cepat terpancing untuk membalas kesalahan orang dengan perbuatan yang setimpal.

Lihat juga: Uskup Harjosusanto MSF: Orang Katolik yang Tidak Moderat, Berarti Ada yang Salah dalam Penghayatan Beragamanya

Lihat juga: Tetap Taat dan Percaya di Saat Kecewa

Iman kepercayaan para rasul saat itu masih terlalu lemah untuk menghadapi kenyataan bahwa Kristus benar-benar telah wafat karena di salib oleh orang-orang Imam kepala dan penguasa Roma, sekalipun mereka sekitar 3 tahun selalu ada bersama Kristus.

Tetapi setelah Tuhan mencurahkan karunia-karunia Roh di hari Pentakosta, mereka berubah total.

Mereka menjadi manusia-manusia baru yang dengan sangat bersemangat dimampukan untuk bersaksi tentang Siapa Kristus di depan ribuan orang Yahudi yang sedang berziarah di Bait Allah: ‘Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka (yaitu bangsa Roma), tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah dan tentang hal itu kami semua adalah saksi’ (Kisah Para Rasul 2:23-24, 32).

Lihat juga: Menjadi Saksi Kebangkitan Kristus

Lihat juga: Berani Membela Iman dan Menjadi Saksi Kristus

Dengan kuasa Roh Kudus, kesaksian Petrus begitu menyentuh hati ribuan orang yang dapat mendengarnya dengan bahasa mereka sendiri, sehingga: ‘Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka (yang mau menjadi murid Kristus) bertambah 3.000 jiwa’ (Kisah Para Rasul 2:41).

Tergulingnya pintu penutup makam melalui gempa bumi, bukan hanya dilihat oleh Maria Magdalena dan temannya saja, tetapi juga oleh penjaga-penjaga makam utusan para imam kepala.

Mereka ditugaskan menjaga makam Kristus karena para imam kepala ingat, Kristus pernah mengatakan bahwa pada hari ketiga setelah penyalibanNya, Ia akan bangkit.

Ironisnya, nubuat Kristus ini malahan tidak diingat oleh para rasul dan murid-muridNya.

Lihat juga: Kristus Mempersatukan dan Menyelamatkan Kita

Lihat juga: Menjadi Saksi Kehadiran Kristus

Penjaga-penjaga itu juga ikut menyaksikan bahwa setelah gempa bumi itu, jenazah Kristus tidak ada di dalam makam lagi.

Dengan gemetar mereka melaporkan hal ini kepada imam-imam kepala.

Seharusnya sebagai tokoh-tokoh rohani, para imam itu dapat melihat bahwa peristiwa yang sangat luar biasa ini menunjukkan bahwa Yesus benar-benar Mesias dan Putera Allah, karena belum pernah ada manusia yang dapat mengatakan dengan tepat apa yang akan terjadi pada dirinya setelah 3 hari dimakamkan. Tetapi hati mereka sudah menjadi keras seperti batu.

Lihat juga: Dia Harus Makin Besar

Lihat juga: Memaknai “Tanda” Sesuai Kehendak Tuhan

Tanda-tanda Allah yang begitu jelas malahan mereka coba tutupi dengan kekuasaan dan uang.

Mereka mengarang cerita sehingga orang-orang Yahudi banyak yang percaya bahwa jenasah Kristus telah diculik oleh murid-muridNya dari makamNya.

Peristiwa kebangkitan Kristus adalah peristiwa yang teramat dahsyat yang membuktikan siapa Kristus sesungguhnya dan kebenaran dari semua kata-kata yang disampaikanNya.

Kebangkitan ini juga memberi harapan baru bahwa hidup kita tidak hanya berakhir dengan kematian di dunia.

Lihat juga: Percaya Pada Kehidupan Setelah Kematian

Lihat juga: Kacamata Paus Fransiskus Soroti Hati yang Bertelinga di Harkomsos 2022

Akan tetapi bagi orang-orang yang tetap mengeraskan hati, kebenaran atau mujizat besar apapun tidak akan ada artinya, malahan dengan kelicikan dan kekuasaan yang dimiliki, kebenaran yang begitu nyata tetap mereka sangkal dengan segala dusta.

Mari kita merenungkan peristiwa ini dengan penuh iman dan kerendahan hati.

Berdoalah jangan sampai kita berbuat seperti para imam kepala saat itu yang tetap berkeras tidak mau bertobat, sekalipun kebenaran sangat nyata dudepan mata.

Mohon Tuhan untuk selalu menyadarkan kita bahwa dosa tidak bisa ditutupi dengan dosa lain.

Lihat juga: Kebaikan Tuhan via Korek Gas

Lihat juga: Yesus Mendidik Orang Berdosa, Bukan Dirajam

Dosa hanya dapat dikalahkan oleh penyesalan kita dan pengampunan Tuhan.

Setiap kita pasti punya kelemahan dan pernah sangat bersalah kepada Tuhan dan orang-orang disekitar kita.

Tetapi kalau kita mau membuka diri menerima Firman Tuhan, kerahiman dan kuasa Tuhan yang tidak terbatas akan dapat mengubah kita menjadi murid-murid Kristus sejati seperti para rasul.

Bertobat dan berubahlah selagi Tuhan masih memberi kita kesempatan.

Tuhan memberkati kita.

Lihat juga: Sempat Ateis; Bertobat dan Mengimani Yesus 100%

Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat


Discover more from HATI YANG BERTELINGA

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

  • Related Posts

    Diutus untuk Membawa Kedamaian
    • July 6, 2025

    Yesaya 66:10-14C Galatia 6:14-18 Lukas 10:1-9 Shalom, Setelah sebelumnya Kristus memanggil, memberi kuasa dan mengutus ke 12 rasul untuk mulai mewartakan Injil, maka tahap berikutnya Kristus memanggil dan mengutus 70

    Kristus Selalu Ada di Tengah Kita
    • July 3, 2025

    Efesus 2:19-22 Yohanes 20:24-29 Shalom, Pada hari Minggu pertama setelah wafatNya di kayu salib, Kristus menampakkan diri kepada para rasul yang sedang bingung, takut, sedih dan patah harapan. Tetapi Thomas,

    Leave a Reply

    Spiritualitas

    Pendidikan Bernafas Eros

    Pendidikan Bernafas Eros

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    Mengasihi Tuhan Fondasi Kemanusiaan

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    RIP Paus Fransiskus, Sosok Membelah Opini Publik

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Jadi Manusia Paskah

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Alleluya Kristus Bangkit; Awas Halelupa Halelupa

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Yesus Menemani & Menopang Penderitaan Kita

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Menjadi Wajah Belas Kasih Allah

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Syarat Dari Katolik ke Agama Lain, Lalu Ingin Menjadi Katolik Lagi

    Sukacita Pertobatan

    Sukacita Pertobatan

    Mengembangkan Kerohanian

    Mengembangkan Kerohanian

    Discover more from HATI YANG BERTELINGA

    Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

    Continue reading