
Hari Raya Hati Yesus yang Maha Kudus
Yehezkiel 34:11-16
Roma 5:5b-11
Lukas 15:3-7
Shalom,
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut ketika melihat orang-orang yang di mata mereka adalah para pendosa, sering datang kepada Kristus untuk ikut mendengarkan ajaran-ajaranNya.
Menanggapi keresahan mereka, Kristus menjelaskan dengan memakai suatu perumpamaan.
Setiap sore seorang gembala akan menggiring domba-dombanya untuk masuk ke dalam kandang sambil menghitung jumlahnya.
Suatu kali, seorang gembala mendapatkan dari 100 domba gembalaannya, ternyata berkurang satu ekor.
Setelah memastikan 99 domba-dombanya yang lain sudah aman di dalam kandang, dengan melupakan letih lelahnya sendiri, gembala itu segera pergi mencari dombanya yang hilang.
Dia sangat kawatir, domba yang hilang itu akan menjadi santapan hewan-hewan pemangsa di malam hari.
Gembala yang baik itu mau bersusah-susah mencari, karena dia sangat menyayangi setiap domba miliknya.
Karena itu diapun begitu senang dan lega saat dapat menemukan domba yang ‘nakal’ itu.
Lihat juga: Pintu Kandang Domba
Lihat juga: Menggembalakan Domba-domba Kristus
Dengan perumpamaan ini Kristus mau mengatakan bahwa sebagai Putera Allah, Dia adalah pemilik dari segenap alam semesta dan isinya.
Sama seperti gembala yang baik, Dia menyayangi semua orang tanpa kecuali, termasuk para pendosa dan orang-orang yang selama ini memiliki penafsiran yang keliru tentang sifat dan kehendak Allah.
Sikap penuh kasih ini sesungguhnya juga merupakan penggenapan dari nubuat para nabi tentang Mesias, khususnya nubuat nabi Yehezkiel:
‘Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-dombaKu dan akan mencarinya. Aku sendiri akan menggembalakan domba-dombaKu dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan serta yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka seperti seharusnya’.(Yehezkiel 34:11, 15-16).
Lihat juga: Kasih Kristiani Mengatasi Dendam
Lihat juga: Berjaga-jagalah agar Tidak Jatuh ke dalam Dosa
Orang-orang Farisi bertindak keras terhadap orang-orang yang berdosa, dengan tujuan agar kejahatan yang dilakukan oleh para pendosa tidak ditiru banyak orang dan agar ada efek jera bagi pelakunya.
Kristus mengerti maksud baik itu, tetapi Dia juga mau mengingatkan bahwa setiap orang dapat berdosa.
Karena itu jangan membenci para pendosa. Yang harus dibenci perbuatannya.
Untuk menyadarkan pendosa, tidak dapat hanya dengan menghukumnya.
Perlu untuk dibukakan kesempatan agar dia dapat memperbaiki diri dan menebus akibat-akibat buruk dari kesalahan yang dibuatnya.
Di sinilah tampak bagaimana dalamnya kasih yang terpancar dari Hati Allah Yang Maha Kudus.
Allah mengutus PuteraNya ke dunia bukan untuk menghakimi dan menghukum yang bersalah, tetapi sebagai Penyelamat bagi mereka yg tersesat.
Kristus tidak hanya mengasihi orang-orang yang taat kepada kehendak Bapa, tetapi Dia juga mengasihi mereka yang menolakNya.
Malahan Dia rela berkorban sampai sehabis-habisnya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa:
‘Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka, pada waktu yang ditentukan oleh Allah’ (Roma 5:6).
Tidak terlalu sukar bagi kita untuk berbuat baik kepada mereka yang juga baik kepada kita.
Tetapi tetap mau berbuat baik kepada orang-orang yang telah menyakiti dan mengecewakan kita adalah sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang hatinya penuh kasih.
Dalam hal inilah kita akan menampakkan citra diri kita sebagai murid-murid sejati Kristus, yang telah memberi teladan nyata akan hal itu:
‘Allah menunjukkan kasihNya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih bedosa’ (Roma 5:8).
Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat
Lihat juga: Yesus Mendidik Orang Berdosa, Bukan Dirajam
Kristus ingin agar kita sebagai murid-murid dan sahabat-sahabatNya, mau hidup dalam kasih, dalam satu kesatuan, sehingga mau peduli dan berusaha sungguh-sungguh selalu mau menolong semua orang tanpa kecuali.
Kalau Kristus yang tidak berdosa, begitu peduli dengan para pendosa yang telah menyedihkanNya, kenapa kita yang sebenarnya juga sering berbuat dosa dan kelalaian tidak dapat mengampuni dan memberi kesempatan orang berdosa untuk memperbaiki diri?
Mari kita ingat, Kristus telah mengatakan bahwa ukuran yang kita pakai untuk menghakimi orang lain akan dipakai Tuhan untuk menghakimi kita pada Penghakiman Terakhir (Matius 7:2).
Tuhan memberkati kita.
Lihat juga: Dihakimi, Dimusuhi, Dihina, Segera Mengampuni!
Lihat juga: Jangan Menghakimi
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.