Malaikat Bobo Versi Calista

HATIYANGBERTELINGA.COM – Setelah makan malam anak-anak, saya mengajak Nuela dan Calista, serta Oma ke swalayan depan gang rumah. Setelah membeli beberapa camilan kami kembali pulang dengan berjalan kaki lagi.
Tiba-tiba di area parkir swalayan, kaki Calista merosot, terpeleset butiran pasir. Kami kaget, dan segera membangunkannya kembali seraya memeriksa kakinya apakah terluka atau tidak.
“Ini gara-gara apa aku jatuh ya?” tanya Calista mengerutu.
“Itu loh karena pasir,” kata saya merespons pertanyaannya seraya tunjuk pasir di area konblok swalayan.
Oma pun menyahut Calista yang tidak hati-hati jalannya.
Lihat juga: Malaikat-malaikat Allah Sukacita karena Orang Berdosa yang Bertobat
Lihat juga: Percaya Pada Kehidupan Setelah Kematian
Lihat juga: Retret Suci: Beginilah Cara Santo Fransiskus Menjalani Prapaskah
Seraya berjalan, ponakan saya yang ketiga ini berceloteh lagi membahas penyebab jatuhnya.
“Ini pasti gara-gara iblis yang dorong aku!” katanya lagi seraya membersihkan terus kakinya.
“Memangnya iblis yang dorong kamu?” timpal saya ke Calista.
“Iya, pasti karena iblis!” katanya tidak mau disalahkan dirinya karena tidak hati-hati.
“Malaikatnya mana? Tidak jagain kamu?” tanya saya dengan nada bercanda.
“Malaikatnya bobo!” sahutnya seraya berjalan dengan kaleng camilan keripiknya.
“Masa sih malaikatnya bobo?” tanya saya lagi seraya tertawa heran dan bingung dengan jawaban ponakan saya yang hampir 5 tahun itu.
“Iya, malaikatnya bobo, kecapean, jadi enggak jagain aku,” sahut dia lagi yang membuat kami tersenyum kagum dengan imajinasinya.
Kami pun tiba di rumah, mereka lalu bermain di rumah kontrakan kami yang ada perosotan anak-anak seraya memakan camilan yang sebelumnya dibeli di swalayan.
Lihat juga: Yesus Makan Ikan Bakar dan Roti Bakar, Bangkit!
Lihat juga: Yesus dan Saya: “Mengapa Kaukatakan Aku Baik?
Lihat juga: Prapaskah: Kaum Muda Waspadai Hipertensi, Batasi Asupan Asin!
Beberapa waktu kemudian, gubrak, suara Nuela jatuh ke belakang terbentur lemari plastik kecil di belakang perosotannya. Kami panik dan memeriksa bagian kepala Nuela yang menangis.
Saya sempat lihat Nuela berupaya menaiki perosotan plastik beberapa kali seraya membawa kaleng kecil keripiknya. Namun tidak sempat lagi menjaganya saat mengisap sebatang gulungan tembakau di teras.
Saat saya masuk lagi ke dalam rumah saya melihat Nuela dalam proses terjatuh. Saya pun langsung mengangkat Nuela, memeluknya dan segera memeriksa bagian kepalanya. Mamanya yang panik lalu memberikan minyak telon ke bagian belakang kepala Nuela.
Nuela pun diberikan air putih, dan ia meminta susu, dan sempat bilang pusing saat berbaring di kursi bayinya.
Lihat juga: Beritahukanlah Segala yang Yesus Perbuat Padamu
Lihat juga: Yesus Utuslah Aku Menjadi Jala-Mu
Lihat juga: Bersama Yesus Pergi Beritakan Injil ke Tempat Lain
Kejadian malam itu, Sabtu (24/2/2024) membuat saya merefleksikan diri kembali. Apakah malaikat benar-benar bobo (tidur)? Apakah saya yang berdosa menertawai imanijasi Calista yang bilang malaikat bobo sehingga Tuhan menegur saya lewat peristiwa jatuhnya Nuela? Apakah Tuhan punya rencana dan kehendak lain terhadap dua kejadian Nuela dan Calista?
Pada tengah malam saya terbangun. Saya melihat kondisi Nuela tidur dengan baik tanpa gelisah atau kesakitan. Lalu pada Minggu dini hari ini saya mengetikan refleksi sekitar mulai pukul 01.30 waktu di telepon seluler saya.
Saya agak gelisah memikirkan kondisi Nuela, Cesco, dan anak-anak yang tidak terlindungi orangtuanya. Selain itu merefleksikan para malaikat Tuhan yang seharusnya berada di sekitar anak-anak.
Saya pribadi sependapat dengan Gereja Katolik bahwa masing-masing diri kita memiliki Guardian Angels, malaikat pelindung. Lihat video pendek ini: Kita Punya Guardian Angel; Ini Syarat Dipimpin Roh Allah
Namun demikian, saya meyakini Tuhan punya rencana indah untuk dua peristiwa yang terjadi pada malam minggu kemarin.
Pertama, saya mesti tetap beriman kepada Tuhan bahwa Dia melindungi kami anak-anak yang dikasihi-Nya. Saya atau bagi keluarga kecil saya perlu lebih percaya Tuhan dan tetap teguh mengandalkan Tuhan bukan pada malaikat saja.
Lihat juga: Ciri SATANIC versus ANGELIC
Kedua, saya percaya malaikat Tuhan tidak bobo/tidur. Bagi saya malaikat Tuhan telah berupaya berjaga dan melindungi anak-anak.
Saya memang tidak mengetahui banyak hal tentang malaikat, namun ada malaikat yang baik dan ada malaikat yang jahat yang Tuhan ciptakan. Saya percaya ada malaikat Tuhan yang menjaga diri kita masing-masing pribadi.
“Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” (Mazmur 91:11-12)
Lihat juga: Yesus Mendidik Orang Berdosa, Bukan Dirajam
Lihat juga: Narsistik Yesus Buat Hatiku Tenang
Lihat juga: Iman kepada Yesus Bermanfaat Bagi Orang Lain
Ketiga, sebagai orang dewasa atau orang tua harus lebih menjaga anak dengan baik dan benar, pro aktif bukan protektif, mengasihi, merawat dan menyayanginya.
Memang, sudah satu minggu saya cuti kerja. Selama cuti ini, saya teringat lagi telah beberapa kali Nuela dan Cesco terjatuh. Saya sadar kurang menjaga mereka dengan baik dan benar.
Kelincahan mereka dalam beraktivitas sering luput dari perhatian kami sebagai orangtua.
Saya menyadari bahwa anak-anak butuh perisai lebih dalam tumbuh kembang mereka.
Sahabat Hati Yang Bertelinga yang terkasih, perjalanan hidup kita masih panjang walaupun waktu Tuhan tidak ada yang tahu pada akhirnya. Namun demikian, anak-anak perlu didampingi dan diperhatikan lebih oleh orang yang lebih dewasa atau kita sebagai orangtua.
Semoga kita selalu dapat menjaga dan merawat anak-anak dengan penuh kasih Tuhan. Amin.
Salam Mecin, “Mendengar dengan Cinta”
Lihat juga: Sohib Yesus Bilang ke Gue: Dasar Lu Orang Kurang Percaya!
Lihat juga: Dalam Sohib Jesus: Gue Bahagia Difitnahin Segala yang Jahat
Lihat juga: Yesus Menurut Gue
Discover more from HATI YANG BERTELINGA
Subscribe to get the latest posts sent to your email.